Warga kampung pemulung Cilandak antusias ikut pemilu

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Arsip Seorang ibu dan anaknya bermain di rumah non permanennya di kampung pemulung daerah Rawa Kucing, Neglasari, Tangerang, Banten, Kamis (17/8). Sekitar 200 Kepala Keluarga bertempat tinggal dengan bangunan non permanen di Tempat Pembuangan Akhir Sampah dengan tingkat kebersihan dan kesehatan yang minim. (ANTARA FOTO/Lucky R)

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah warga kampung pemulung yang terletak di RT14/ RW09, Cilandak, Jakarta Selatan, antusias ingin memberikan suaranya pada Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2019.

"Mereka selalu antusias. Untuk yang dari luar kota (Jakarta), malah mereka sengaja pulang kampung untuk nyoblos," kata Sumiyati, ketua RT14, Cilandak saat ditemui di rumahnya pada Selasa.

Saat didatangi pada Selasa pagi, sebagian besar warga di kampung tersebut adalah perempuan dan anak-anak. Para laki-laki sedang bekerja mencari sampah untuk diolah, dan sebagian lain sedang menyortir serta mengolah sampah hasil memulung.

Dari catatan Sumiyati, warga kampung pemulung yang berada di Jalan Lebak Bulus V, Cilandak Barat berjumlah 98 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, menurut Sumiyati sekitar 70 persen warga merupakan pendatang dari Karawang, Jawa Barat, yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta.

Pengurus Karang Taruna Cilandak, Candra, membenarkan pernyataan Sumiyati. Candra yang juga merupakan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) setempat, menilai warga di kampung pemulung cukup sadar mengenai hak memberikan suara pada Pemilu.

Dari pengakuan Candra, warga di kampung pemulung yang memiliki KTP Jakarta juga tidak akan kesulitan mendapatkan form C6 (Surat Pemberitahuan Waktu dan Tempat Pemungutan Suara).

Sementara itu, seorang warga kampung pemulung, Yayan, mengutarakan antusiasmenya untuk berpartisipasi dalam pemilu serentak 2019.

"Ini keempat kalinya saya ikut pemilu. Tapi karena saya orang Karawang, saya milihnya di sana," tutur Yayan.

Yayan menuturkan bahwa ia tidak berharap muluk-muluk terhadap hasil pemilu bulan depan. Ia hanya berharap harga kebutuhan pokok dapat terjangkau oleh rakyat kecil seperti dirinya.

Senada dengan Yayan, pemulung lain, Bocor, juga menyadari hak politiknya dan akan memberikan suara pada 17 April mendatang.

"Nama saya sudah terdaftar di kampung (Karawang). Belum terima suratnya (form C6) sih. Tapi sebelum-sebelumnya gak ada masalah," kata Bocor.

Dari pengalaman di pemilu-pemilu sebelumnya, hanya akan didirikan satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di RT14/RW09, Cilandak Barat.

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Bawaslu Nduga sebut tahapan kampanye berjalan kondusif Sebelumnya

Bawaslu Nduga sebut tahapan kampanye berjalan kondusif

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS