Denpasar (ANTARA) - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengingatkan sekaligus mengajak peserta pemilu di daerah itu jangan sampai ada perpecahan gara-gara pesta demokrasi.
"Kami harapkan untuk selalu menjaga demokrasi dan kondusivitas selama masa kampanye ini. Para peserta pemilu agar menghindari kampanye yang tidak simpatik serta cenderung bersikap kekerasan yang bisa merusak tatanan demokrasi serta kondusivitas warga," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu dalam acara Deklarasi Kampanye Damai, di Denpasar, Minggu.
Tokoh Puri Ubud itu berharap agar para peserta bisa mengambil momentum kampanye ini untuk menjabarkan visi misi kepada masyarakat, jangan malah sebaliknya dijadikan ajang perang.
"Sudah waktunya peserta pemilu menggunakan kesempatan ini untuk menginformasikan visi misinya ke depan. Ingat persaingan Pemilu 2019 ini sangat ketat, jangan sampai masyarakat jadi terkotak-kotak," ujarnya dalam kesempatan yang turut juga dihadiri oleh perwakilan dari Polda Bali, FKUB, Forkompinda, KPU, Bawaslu Bali serta elemen masyarakat.
Masyarakat, lanjut dia, berhak mendapatkan akses informasi sebangak-banyaknya untuk arah kebijakan pemerintahan dan kesejahteraan bersama.
Cok Ace menekankan, semua tujuan peserta pemilu adalah untuk kepentingan Bali, sehingga dia mengajak semua peserta untuk tetap menjadikan pembangunan Bali dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" sebagai tujuan bersama. "Saya ucapkan selamat berkampanye, apapun hasilnya nanti semua untuk kepentingan Bali," ujarnya.
Sebelumnya Ketua KPU Bali Dewa Gede Agung Lidartawan menyatakan dengan Deklarasi Kampanye Damai ini menandakan bahwa kampanye terbuka yang dilakukan dalam rapat umum, melalui media cetak, elektronik dan online telah dimulai hingga 13 April mendatang. Untuk selanjutnya akan dilakukan masa tenang hingga hari pencoblosan tiba yaitu Pemilu 2019 tanggal 17 April mendatang.
"Para peserta pemilu kami harapkan bisa mengedepankan demokrasi yang jujur serta menghindari berbagai hal yang bisa menyebabkan perpecahan serta kekisruhan," ucap Lidartawan.
Selain itu, ia juga menyampaikan untuk mengenalkan para peserta pemilu kepada masyarakat, untuk pertama kalinya KPU Bali menyelenggarakan "Expo Pemilu" yang dimeriahkan oleh para peserta baik calon anggota DPR/DPRD dan DPD.
"Dalam expo kali ini para peserta bisa menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya pada warga tentang visi misi mereka," katanya sembari mengatakan KPU juga telah merekrut ratusan relawan yang tak lelah bersosialisasi tentang pelaksanaan pemilu.
"Kami harapkan untuk selalu menjaga demokrasi dan kondusivitas selama masa kampanye ini. Para peserta pemilu agar menghindari kampanye yang tidak simpatik serta cenderung bersikap kekerasan yang bisa merusak tatanan demokrasi serta kondusivitas warga," kata Wagub Bali yang akrab dipanggil Cok Ace itu dalam acara Deklarasi Kampanye Damai, di Denpasar, Minggu.
Tokoh Puri Ubud itu berharap agar para peserta bisa mengambil momentum kampanye ini untuk menjabarkan visi misi kepada masyarakat, jangan malah sebaliknya dijadikan ajang perang.
"Sudah waktunya peserta pemilu menggunakan kesempatan ini untuk menginformasikan visi misinya ke depan. Ingat persaingan Pemilu 2019 ini sangat ketat, jangan sampai masyarakat jadi terkotak-kotak," ujarnya dalam kesempatan yang turut juga dihadiri oleh perwakilan dari Polda Bali, FKUB, Forkompinda, KPU, Bawaslu Bali serta elemen masyarakat.
Masyarakat, lanjut dia, berhak mendapatkan akses informasi sebangak-banyaknya untuk arah kebijakan pemerintahan dan kesejahteraan bersama.
Cok Ace menekankan, semua tujuan peserta pemilu adalah untuk kepentingan Bali, sehingga dia mengajak semua peserta untuk tetap menjadikan pembangunan Bali dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" sebagai tujuan bersama. "Saya ucapkan selamat berkampanye, apapun hasilnya nanti semua untuk kepentingan Bali," ujarnya.
Sebelumnya Ketua KPU Bali Dewa Gede Agung Lidartawan menyatakan dengan Deklarasi Kampanye Damai ini menandakan bahwa kampanye terbuka yang dilakukan dalam rapat umum, melalui media cetak, elektronik dan online telah dimulai hingga 13 April mendatang. Untuk selanjutnya akan dilakukan masa tenang hingga hari pencoblosan tiba yaitu Pemilu 2019 tanggal 17 April mendatang.
"Para peserta pemilu kami harapkan bisa mengedepankan demokrasi yang jujur serta menghindari berbagai hal yang bisa menyebabkan perpecahan serta kekisruhan," ucap Lidartawan.
Selain itu, ia juga menyampaikan untuk mengenalkan para peserta pemilu kepada masyarakat, untuk pertama kalinya KPU Bali menyelenggarakan "Expo Pemilu" yang dimeriahkan oleh para peserta baik calon anggota DPR/DPRD dan DPD.
"Dalam expo kali ini para peserta bisa menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya pada warga tentang visi misi mereka," katanya sembari mengatakan KPU juga telah merekrut ratusan relawan yang tak lelah bersosialisasi tentang pelaksanaan pemilu.
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019