TKN: Kemenangan Jokowi Lebihi 2014

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Anggota TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Ridlwan Habib (Foto: ANTARA/Istimewa)
Jakarta (ANTARA) - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ridlwan Habib menilai hasil survei Litbang Kompas yang diumumkan Rabu ini sangat baik, menunjukkan ekstrapolasi elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin pada angka 56,8 persen.

"Alhamdulillah, puji Tuhan, prediksi secara ilmiah dari Litbang Kompas biasanya sangat akurat. Kemenangan Pak Jokowi jauh lebih besar dari 2014," ujar Ridlwan Habib, di Jakarta, Rabu.

Ridlwan mengapresiasi Kompas yang membuat ekstrapolasi elektabilitas atau suatu prediksi berdasarkan data survei yang dihimpun.

Dalam survei, kata Ridlwan, tentu ada yang menjawab rahasia, tidak tahu, atau belum menentukan pilihan. Dari data yang ada kemudian diolah menjadi suatu pola berdasarkan kecenderungan dari survei sebelumnya.

"Lembaga survei yang lain jarang yang mengungkapkan data ekstrapolasi ini," kata alumni Program Magister Kajian Ketahanan Nasional Bidang Stratejik Intelijen UI itu pula.

Ridlwan menuturkan, pada bulan Oktober 2018, ekstrapolasi elektabilitas Jokowi pada angka 61,6 persen dan pada Maret 2019 pada angka 56,8 persen. Artinya, terdapat penurunan 4,9 persen dalam waktu lima bulan atau turun 1 persen per bulan.

"Sudah tidak ada waktu lagi bagi Prabowo untuk dapat menyusul, karena pilpres tinggal satu bulan," ujar Ridlwan Habib.

Meski demikian, ia mengingatkan para pendukung Jokowi untuk terus bersemangat agar kemenangan semakin besar.

"Seperti pesan Pak Jokowi ayo gaspol, dengan makin semangat nanti 17 April Jokowi bisa menang 61 persen," kata Ridlwan pula.
Pewarta:
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Wiranto gelar Rakor kesiapan pengamanan kampanye terbuka Sebelumnya

Wiranto gelar Rakor kesiapan pengamanan kampanye terbuka

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024