Wiranto gelar Rakor kesiapan pengamanan kampanye terbuka

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Menko Polhukam Wiranto (kedua kiri) didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri), Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kedua kanan) dan Ketua KPU Arief Budiman (kanan) memimpin rapat koordinasi kesiapan pengamanan tahapan masa rapat umum (kampanye terbuka) tahapan penghitungan suara di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (20/3/2019). Rapat koordinasi serta kenferensi video dengan jajaran keamanan di berbagai derah tersebut dalam rangka melakukan persiapan akhir untuk kelancaran pemilihan umum serentak 2019. (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menggelar rapat koordinasi kesiapan pengamanan tahapan kampanye terbuka dan tahapan penghitungan suara pada 17 April 2019.

Rapat yang digelar di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu, dihadiri Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua KPU Arief Budiman, Ketua Bawaslu Abhan, Wakil Kepala BIN Letnan Jenderal TNI Teddy Lhaksmana Widya Kusuma, serta perwakilan lembaga dan kementerian terkait.

Rapat itu mengundang aparat keamanan, penyelangara pemilu di seluruh daerah melalui "Video Conference".

Dalam pembukaan rapat, Wiranto mengatakan rapat digelar dalam rangka melakukan kesiapan akhir dan kampanye terbuka Pemilu serentak 2019, yang dimulai pada 24 Maret 2019 hingga 13 April 2019.

Wiranto pun mengingatkan bagaimana pentingnya keamanan dalam menjaga Pemilu.

"Saudara-saudara yang terutama di daerah, yang nanti bersama-sama kami di Pusat akan melakukan Pemilu secara aman, secara lancar, dan sukses. Aman berarti penyelenggarannya aman. Kalau tidak aman, berarti tidak lancar. Tidak lancar berarti tidak sukses. Keamanan ini merupakan kondisi yang harus kita hadirkan," ucap mantan Panglima ABRI ini.

Menurut dia, sejauh ini masih ada yang mencoba mengancam jalannya Pemilu serentak 2019.

"Kalau bicara keamanan pemilu, saat ini kita tahu bahwa ada yang masih ancaman, gangguan, hambatan, yang akan menganggu Pemilu yang akan kita laksanakan, ada," kata Wiranto.

Ia menjelaskan Indeks Kerawanan Pemilu yang dilakukan oleh Polri dan Bawaslu bisa dijadikan acuan untuk mengatasi segala ancaman maupun gangguan yang ada untuk menetralisir gangguan dan ancaman Pemilu.

"Dengan Indeks Kerawanan Pemilu itulah, yang kemudian saudara-saudara yang di daerah segera mengetahui, mengenali dan menetralisir apa yang masih dirasakan sebagai ancaman, gangguan, dan hambatan," tutur Wiranto.

Kalau aparat di daerah sudah bisa mengetahui, mengenali serta menetralisir ancaman, hambatan dan gangguan pemilu itu maka dirinya yakin pemilu akan aman, lancar dan sukses.
"Ini tugas kita semua untuk mengamankan pemilu," kata Wiranto. 

Baca juga: Wakil Ketua MPR ajak masyarakat jaga keamanan-ketertiban jelang pemilu

Baca juga: Kapolri: Jabar harus tetap kondusif jelang pemilu
Pewarta:
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019
PPP Jatim dukung Suharso Manoarfa gantikan Rommy Sebelumnya

PPP Jatim dukung Suharso Manoarfa gantikan Rommy

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS