Lukmanul Hakim: Cerita ayah angkat makin kuatkan narasi keIslaman Jokowi

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Utusan khusus cawapres 01 Kh Ma'ruf Amin, KH Lukmanul Hakim (kiri/berpeci hitam), di kediaman H Nurdin Aman Tursina, di Desa Bale Atu, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Sabtu (9/3/2019). (ANTARA/Foto: Riza Harahap)
Jakarta (ANTARA) -  Utusan khusus cawapres 01 KH Ma'ruf Amin, KH Lukmanul Hakim, menegaskan, cerita ayah angkat Joko Widodo, H Nurdin Aman Tursina, semakin menguatkan narasi Joko Widodo sebagai muslim yang taat menjalankan ibadah.

"Bapak Aman Tursina, imam dan pengurus musholla di lingkungan rumahnya, menjadi saksi hidup bagaimana pribadi Pak Jokowi dalam kehidupan sehari-hari dan dalam menjalankan ibadah. Pak Jokowi rajin menjalankan sholat lima waktu," kata KH Lukmanul Hakim yang bersama rombongan Safari Politik Kebangsaan X, mengunjungi kediaman H Nurdin Aman Tursina, di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah, Aceh Sabtu.

Rombongan Safari Politik Kebangsaan itu dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang didampingi  KH Lukmanul Hakim, Habib Sholeh Al Muhdar, Habib Ali Assegaf, KH Zaenal Arifin, Zuhairi Misrawi, dan Suryo AB.

Saat itu, ayah angkat Joko Widodo, H Nurdin Aman Tursina, menceritakan bagai kehidupan keseharian Joko Widodo selama tinggal di Aceh pada 1985 hingga 1988. Joko Widodo waktu itu bekerja di sebuah pabrik kertas dan tinggal di dekat rumah H Nurdin.

Pada kesempatan tersebut, salah seorang teman kerja Joko Widodo, Sulistyo, turut hadir dan menguatkan cerita H Nurdin. "Jokowi rajin sholat berjamaah di musholla dekat rumah saya," kata H Nurdin yang menjadi imam dan pengurus di musholla tersebut.
 
Bahkan, kata Nurdin, Joko Widodo rela berkorban untuk renovasi mushola. Pada 1987, ketika H Nurdin menyampaikan maksudnya kepada Joko Widodo untuk merenovasi musholla, Joko Widodo menyatakan, agar H Nurdin mengambil material bangunan yang dibutuhkan di toko material. "Semua material itu, Jokowi yang membayarnya," katanya terharu.

Menurut Lukman, dirinya dapat  memahami mengapa masyarakat Aceh mengusulkan agar capres-cawapres yang maju pada pemilu presiden 2019 untuk bersedia mengikuti tes membaca Alquran.

"Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf, tapi capres-cawapres lainnya tidak siap. Mereka membiarkan hoaks kepada Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf untuk menutupi kelemahan pemahaman terhadap Islam," kata Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini.

Kiai Lukman juga mengutip pernyataan H Nurdin yang menyatakan, masyarakat Aceh percaya bahwa Allah SWT akan menegakkan keadilan bagi mereka yang telah membuat fitnah. "Serangan fitnah itu justru makin meningkatkan dukungan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin," katanya.
Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Ayah Angkat: Fitnah kepada Jokowi tindakan tidak beradab Sebelumnya

Ayah Angkat: Fitnah kepada Jokowi tindakan tidak beradab

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS