Jakarta (ANTARA) -
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta Lukmanul Hakim menyebutkan tidak ada keinginan dari Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk melakukan penistaan agama atau politik identitas.
"Beliau (Zulhas) salah satu tokoh Muhammadiyah yang konsisten merajut persatuan umat beragama dan visioner dalam memperjuangkan nilai-nilai islami dalam kehidupan bernegara," kata Hakim di Jakarta, Kamis, menanggapi video viral Zulhas di media sosial.
Sehingga, lanjut dia,.tidak mungkin hal itu sengaja dilakukan oleh Zulhas dalam kaitan dengan video viral yang terjadi belakangan ini.
Hakim mengatakan video Zulhas itu viral di media sosial karena dikaitkan dengan isu penistaan agama. Salah satu contohnya ada beberapa orang di sejumlah daerah yang tidak lagi mengucapkan 'aamiin' usai membaca surat Al Fatihah.
Kemudian jari yang dikeluarkan saat tahiyat akhir salat bukan satu, tetapi dua. Hal itu karena kecintaannya dengan pasangan capres dan cawapres nomor urut dua yakni Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Ketum PUAN tegaskan pernyataan Zulkifli Hasan tidak menistakan agama
Baca juga: PAN: Zulkifli Hasan tidak mungkin menista agama
Baca juga: Ketum PUAN tegaskan pernyataan Zulkifli Hasan tidak menistakan agama
Baca juga: PAN: Zulkifli Hasan tidak mungkin menista agama
"Yang unik saat ini adalah ketika banyak elite politik yang justru lebih banyak berkomentar negatif terkait video ini. Padahal jika kita lihat videonya secara utuh suasana audiens saat mendengar cerita Ketum Zulhas justru ceria dan tidak ada gestur kekecewaan. Jadi tidak perlu kita gembar-gemborkan persoalan ini," kata anggota DPRD DKI Jakarta itu.
Dia mengaku heran banyak pihak saat ini yang berusaha mengaitkan cerita beliau dengan isu penistaan agama.
Padahal, cerita tersebut merupakan pengalaman pribadi Zulhas yang mendengar langsung persitwa tersebut di beberapa wilayah.
"Dan tentu saja Ketum Zulhas bukanlah sosok yang menghendaki politisasi agama untuk keperluan politiknya," kata Ketua DPD PAN Jakarta Barat itu.
Sebelumnya, Zulhas menyampaikan kelakar soal perubahan masyarakat saat shalat, yakni dengan tidak mengucapkan "aamiin" setelah membaca Surat Al-Fatihah dan mengacungkan dua jari ketika tahiyatul akhir.
Pernyataan itu disampaikan Zulhas saat memberikan sambutan di acara Rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (19/12).
Zulhas kemudian ramai dibicarakan di media sosial, kata kunci untuk pencarian “Zulhas” di X mencapai 29,4 ribu unggahan hingga Rabu sore.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023