Jakarta (ANTARA) - Ayah angkat Presiden Joko Widodo, H Nurdin Aman Tursina (73 tahun), menegaskan fitnah yang ditujukan kepada Joko Widodo adalah tindakan tidak beradab dan menghasut.
"Kalau enggak pilih anak angkat saya (Joko Widodo) enggak apa-apa, tapi jangan difitnah," kata Nurdin Aman Tursina, saat menerima kunjungan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di kediamannya, di Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Sabtu.
Menurut Nurdin, pihak yang memfitnah Joko Widodo sebagai anti-Islam, adalah tidak mengenal Joko Widodo sesungguhnya. Joko Widodo yang tinggal dan bekerja di Bener Meriah (dahulu Aceh Tengah) pada 1985 hingga 1988, adalah muslim yang taat beribadah. "Joko rajin sholat berjamaah di musholla dekat rumah saya," kata H Nurdin yang menjadi imam dan pengurus di musholla tersebut.
Bahkan, kata Nurdin, Joko Widodo yang saat itu bekerja di pabrik kertas di Aceh Tengah, rela berkorban untuk pembangunan mushoala. Pada 1988, ketika H Nurdin menyampaikan maksudnya kepada Joko Widodo untuk merenovasi musholla, Joko Widodo menyatakan, agar H Nurdin mengambil material yang dibutuhkan di toko material. "Semua material itu, Jokowi yang membayarnya," katanya terharu.
H Nurdin juga berani menjamin ketaatan Joko Widodo dalam beribadah. Karena, pada saat Joko Widodo berada di lingkungan rumahnya di Bener Meriah, dia rajin sholat berjamaah di musholla itu. "Bahkan, Jokowi sering menjadi imam sholat maghrib," katanya.
H Nurdin juga bercerita, Joko Widodo muda bersama beberapa temanya tinggal di rumah merah dekat rumahnya, tapi dia sering main dan bersilaturrahmi ke rumah H Nurdin.
Setelah menikah dengan Iriana, Joko Widodo masih tinggal di dekat rumah H Nurdin. "Jokowi meninggalkan Aceh pada 1988, karena situasi waktu itu kurang aman. Jokowi sudah memiliki bayi bernama Gibran," katanya.
Joko Widodo waktu itu, meninggalkan tiga ekor kambing kepada H Nurdin untuk aqiqah putranya. "Jokowi itu orangnya sangat baik dan tulus. Sulit mencari orang sebaik Jokowi," katanya.
Karena itu, H Nurdin sangat menyayangkan fitnah yang ditujukan kepada Joko Widodo. "Kalau boleh marah, saya marah kepada pihak yang memfitnah Jokowi," katanya.
Baca juga: Sekretaris TKN minta doa restu ulama kharismatik Aceh untuk Jokowi-Ma'ruf Amin
Baca juga: Relawan Tanah Gayo bertekad menangkan Jokowi-Ma'ruf hingga 70 persen
"Kalau enggak pilih anak angkat saya (Joko Widodo) enggak apa-apa, tapi jangan difitnah," kata Nurdin Aman Tursina, saat menerima kunjungan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di kediamannya, di Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Sabtu.
Menurut Nurdin, pihak yang memfitnah Joko Widodo sebagai anti-Islam, adalah tidak mengenal Joko Widodo sesungguhnya. Joko Widodo yang tinggal dan bekerja di Bener Meriah (dahulu Aceh Tengah) pada 1985 hingga 1988, adalah muslim yang taat beribadah. "Joko rajin sholat berjamaah di musholla dekat rumah saya," kata H Nurdin yang menjadi imam dan pengurus di musholla tersebut.
Bahkan, kata Nurdin, Joko Widodo yang saat itu bekerja di pabrik kertas di Aceh Tengah, rela berkorban untuk pembangunan mushoala. Pada 1988, ketika H Nurdin menyampaikan maksudnya kepada Joko Widodo untuk merenovasi musholla, Joko Widodo menyatakan, agar H Nurdin mengambil material yang dibutuhkan di toko material. "Semua material itu, Jokowi yang membayarnya," katanya terharu.
H Nurdin juga berani menjamin ketaatan Joko Widodo dalam beribadah. Karena, pada saat Joko Widodo berada di lingkungan rumahnya di Bener Meriah, dia rajin sholat berjamaah di musholla itu. "Bahkan, Jokowi sering menjadi imam sholat maghrib," katanya.
H Nurdin juga bercerita, Joko Widodo muda bersama beberapa temanya tinggal di rumah merah dekat rumahnya, tapi dia sering main dan bersilaturrahmi ke rumah H Nurdin.
Setelah menikah dengan Iriana, Joko Widodo masih tinggal di dekat rumah H Nurdin. "Jokowi meninggalkan Aceh pada 1988, karena situasi waktu itu kurang aman. Jokowi sudah memiliki bayi bernama Gibran," katanya.
Joko Widodo waktu itu, meninggalkan tiga ekor kambing kepada H Nurdin untuk aqiqah putranya. "Jokowi itu orangnya sangat baik dan tulus. Sulit mencari orang sebaik Jokowi," katanya.
Karena itu, H Nurdin sangat menyayangkan fitnah yang ditujukan kepada Joko Widodo. "Kalau boleh marah, saya marah kepada pihak yang memfitnah Jokowi," katanya.
Baca juga: Sekretaris TKN minta doa restu ulama kharismatik Aceh untuk Jokowi-Ma'ruf Amin
Baca juga: Relawan Tanah Gayo bertekad menangkan Jokowi-Ma'ruf hingga 70 persen
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019