Semarang (ANTARA News) - Pengojek daring Aryo Permana Kurniawan secara resmi maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah pada Pemilu 2019.
Saat ditemui di Kota Semarang, Kamis, pria kelahiran 23 Agustus 1989 ini mengaku tidak gentar bersaing dengan caleg lain yang mempunyai modal lebih besar untuk berkampanye meraih simpati masyarakat.
"Saya percaya Yang Di Atas. Niatnya silaturahmi dengan masyarakat sekaligus ingin menyampaikan aspirasi dari kalangan bawah," katanya.
Aryo maju Pemilu 2019 melalui Partai Golkar dengan Daerah Pemilihan XIII yang meliputi Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, dan Kota Pekalongan.
Terkait dengan dapilnya yang telah ditentukan partai politiknya tersebut, Aryo harus berkampanye tiap akhir pekan.
"Saya seminggu sekali kampanye di dapil untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat menggunakan uang yang disisihkan dari hasil `ngojek` sehari-hari di Semarang," ujar pria yang beralamat di Jalan Taman Suryokusumo I Nomor 23 Semarang itu.
Dari hasil bekerja sebagai pengojek daring, Aryo yang sarjana perikanan Universitas Diponegoro Semarang tersebut mengaku memperoleh uang antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per hari.
"Pekerjaan utama saya sehari-hari, ya `ngojek` `online` seperti ini," katanya yang ditemui usai mengantar penumpang di Kantor Gubernur Jateng.
Saat ditemui di Kota Semarang, Kamis, pria kelahiran 23 Agustus 1989 ini mengaku tidak gentar bersaing dengan caleg lain yang mempunyai modal lebih besar untuk berkampanye meraih simpati masyarakat.
"Saya percaya Yang Di Atas. Niatnya silaturahmi dengan masyarakat sekaligus ingin menyampaikan aspirasi dari kalangan bawah," katanya.
Aryo maju Pemilu 2019 melalui Partai Golkar dengan Daerah Pemilihan XIII yang meliputi Kabupaten Batang, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, dan Kota Pekalongan.
Terkait dengan dapilnya yang telah ditentukan partai politiknya tersebut, Aryo harus berkampanye tiap akhir pekan.
"Saya seminggu sekali kampanye di dapil untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat menggunakan uang yang disisihkan dari hasil `ngojek` sehari-hari di Semarang," ujar pria yang beralamat di Jalan Taman Suryokusumo I Nomor 23 Semarang itu.
Dari hasil bekerja sebagai pengojek daring, Aryo yang sarjana perikanan Universitas Diponegoro Semarang tersebut mengaku memperoleh uang antara Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per hari.
"Pekerjaan utama saya sehari-hari, ya `ngojek` `online` seperti ini," katanya yang ditemui usai mengantar penumpang di Kantor Gubernur Jateng.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019