Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menduga teror pembakaran mobil di Jawa Tengah termasuk strategi "firehouse of falsehood" yakni strategi membakar rumah untuk menciptakan ketakutan.
"Teror pembakaran mobil di Jateng dan Jatim sangat logis jika dikaitkan dengan strategi politik yang hari ini terus dimainkan, yaitu apa yang disebut dengan 'firehouse of falsehood', menebarkan politik ketakutan," kata Karyono dalam diskusi publik "Potensi Ancaman dan Kerawanan Pemilu Serentak 2019" di Jakarta, Sabtu.
Karyono mengatakan Jateng dan Jatim adalah basis pendukung Jokowi. Dia menilai teror di Jateng dan Jatim memiliki kecenderungan kuat terkait dengan pilpres.
"Berdasarkan indeks kerawanan pemilu yang dikeluarkan Bawaslu, Jateng dan Jatim tidak termasuk daerah rawan. Namun hari ini dari dimensi konteks sosial politik di sana, menurut saya rawan," kata dia.
Dia pun menyatakan saat ini terjadi dua hal gangguan pemilu, yakni di satu sisi terdapat propaganda hoaks yang terus dibangun, di sisi lain teror juga terus terjadi.
Menurutnya, pertarungan politik seperti ini jika dibiarkan terus terjadi akan menyebabkan kemunduran demokrasi, serta mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ini bisa menimbulkan keretakan sosial dan mengobatinya akan lama," ujar dia.
"Teror pembakaran mobil di Jateng dan Jatim sangat logis jika dikaitkan dengan strategi politik yang hari ini terus dimainkan, yaitu apa yang disebut dengan 'firehouse of falsehood', menebarkan politik ketakutan," kata Karyono dalam diskusi publik "Potensi Ancaman dan Kerawanan Pemilu Serentak 2019" di Jakarta, Sabtu.
Karyono mengatakan Jateng dan Jatim adalah basis pendukung Jokowi. Dia menilai teror di Jateng dan Jatim memiliki kecenderungan kuat terkait dengan pilpres.
"Berdasarkan indeks kerawanan pemilu yang dikeluarkan Bawaslu, Jateng dan Jatim tidak termasuk daerah rawan. Namun hari ini dari dimensi konteks sosial politik di sana, menurut saya rawan," kata dia.
Dia pun menyatakan saat ini terjadi dua hal gangguan pemilu, yakni di satu sisi terdapat propaganda hoaks yang terus dibangun, di sisi lain teror juga terus terjadi.
Menurutnya, pertarungan politik seperti ini jika dibiarkan terus terjadi akan menyebabkan kemunduran demokrasi, serta mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
"Ini bisa menimbulkan keretakan sosial dan mengobatinya akan lama," ujar dia.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019