Jakarta, 20/2 (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhammad Misbakhun menyatakan optimistis Pemerintahan Presiden Joko Widodo dapat terus menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional.
"Optimisme itu didasarkan pada perekonomian nasional tahun 2018 yang tetap tumbuh 5,3 persen pada saat kondisi perekonomian global dan domestik mengalami kesulitan," kata Mukhammad Misbakhun melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Menurut Misbakhun, banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional antara lain, perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok, kondisi politik di Eropa, hingga harga minyak dunia yang tidak stabil. "Namun, saya yakin Indonesia masih tetap bisa tumbuh dan berkembang," ujar Misbakhun.
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan pertimbangannya menyatakan optimistis pada perekonomian nasional, karena ada berbagai faktor yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut dia, faktor-faktor tersebut, pertama, adalah "domestic consumer spending" atau pengeluaran konsumsi domestik. Pemerintahan Presiden Joko Widodo, kata dia, melakukan percepatan pembangunan infrastruktur perhubungan berupa jalan tol, bandara, maupun pelabuhan.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo, menurut dia, juga sangat peduli terhadap pembangunan infrastruktur desa. Melalui program dana desa, telah dibangun jalan-jalan desa, panjangnya sampai ratusan ribu kilometer. Pembangunan pasar desa di 6.900 lokasi, hingga infrastruktur dasar di bidang perdagangan dan kesehatan seperti Posyandu di 9.000 lokasi,
Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu menambahkan, keberhasilan program infrastruktur sangat berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat.
"Ada faktor investasi swasta. Hal ini juga didukung kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan dengan sangat hati-hati dan ditunjang reformasi struktural berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan sentimen dan kepercayaan investasi," katanya.
Kedua, adalah faktor investasi swasta yang juga didukung kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan dengan sangat hati-hati dan ditunjang reformasi struktural berkelanjutan. "Ini yang akan mampu meningkatkan sentimen dan kepercayaan investasi," katanya.
Ketiga, adalah keberpihakan pemerintahan Presiden Jokowi pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Influencer Tim Kampanye Joko Widodo-Ma`ruf Amin itu menegaskan, pertumbuhan ekonomi nasional akan dipengaruhi oleh revolusi industri gelombang keempat yang berbasis pada integrasi dunia online atau teknologi informasi dan produksi industri.
"Pemerintah sangat menyadari revolusi industri 4.0. Selama ini pemerintah berupaya menyiapkan SDM yang berkualitas yang didukung dengan kemampuan anak-anak muda memanfaatkan teknologi digital," paparnya.
"Optimisme itu didasarkan pada perekonomian nasional tahun 2018 yang tetap tumbuh 5,3 persen pada saat kondisi perekonomian global dan domestik mengalami kesulitan," kata Mukhammad Misbakhun melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Menurut Misbakhun, banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional antara lain, perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok, kondisi politik di Eropa, hingga harga minyak dunia yang tidak stabil. "Namun, saya yakin Indonesia masih tetap bisa tumbuh dan berkembang," ujar Misbakhun.
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan pertimbangannya menyatakan optimistis pada perekonomian nasional, karena ada berbagai faktor yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut dia, faktor-faktor tersebut, pertama, adalah "domestic consumer spending" atau pengeluaran konsumsi domestik. Pemerintahan Presiden Joko Widodo, kata dia, melakukan percepatan pembangunan infrastruktur perhubungan berupa jalan tol, bandara, maupun pelabuhan.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo, menurut dia, juga sangat peduli terhadap pembangunan infrastruktur desa. Melalui program dana desa, telah dibangun jalan-jalan desa, panjangnya sampai ratusan ribu kilometer. Pembangunan pasar desa di 6.900 lokasi, hingga infrastruktur dasar di bidang perdagangan dan kesehatan seperti Posyandu di 9.000 lokasi,
Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan itu menambahkan, keberhasilan program infrastruktur sangat berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya beli masyarakat.
"Ada faktor investasi swasta. Hal ini juga didukung kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan dengan sangat hati-hati dan ditunjang reformasi struktural berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan sentimen dan kepercayaan investasi," katanya.
Kedua, adalah faktor investasi swasta yang juga didukung kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan dengan sangat hati-hati dan ditunjang reformasi struktural berkelanjutan. "Ini yang akan mampu meningkatkan sentimen dan kepercayaan investasi," katanya.
Ketiga, adalah keberpihakan pemerintahan Presiden Jokowi pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Influencer Tim Kampanye Joko Widodo-Ma`ruf Amin itu menegaskan, pertumbuhan ekonomi nasional akan dipengaruhi oleh revolusi industri gelombang keempat yang berbasis pada integrasi dunia online atau teknologi informasi dan produksi industri.
"Pemerintah sangat menyadari revolusi industri 4.0. Selama ini pemerintah berupaya menyiapkan SDM yang berkualitas yang didukung dengan kemampuan anak-anak muda memanfaatkan teknologi digital," paparnya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019