PBNU: sebaiknya Fadli Zon minta maaf

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Sejumlah perempuan yang tergabung dalam Jaringan Perempuan Nahdatul Ulama (JPN) membentangkan sejumlah poster bela kiai disela-sela rapat koordinasi dukungan JPN se-Kabupaten Semarang kepada Capres-Cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin di Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (10/2/2019). Aksi JPN tersebut sebagai bentuk protes atas puisi Wakil ketua DPR Fadli Zon yang berjudul "Doa yang Ditukar" yang diduga isinya menghina kiai. ANTARA FOTO/Aji Styawan/ama.
Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Helmy Faishal Zaini mengatakan sebaiknya Fadli Zon meminta maaf soal puisi berjudul "Doa yang Tertukar" yang mengaitkan dengan KH Maimoen Zubair.

"Ya, sebagai yang masih muda sebaiknya yang bersangkutan meminta maaf dan segera 'sowan' kepada Mbah Moen," kata Helmy kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Dia meyakini Kiai Maimoen sudah memaafkan tanpa dimintai maaf tapi etika dan adab mengajarkan untuk meminta maaf apalagi kepada yang lebih sepuh dan alim.
   
Menurut dia, Fadli yang menulis puisi tersebut menyinggung perasaan keluarga besar Nahdlatul Ulama. Puisi tersebut jika dilihat dari konteks rangkaian peristiwa tentu sangat berkaitan dengan apa yang terjadi di Sarang, Rembang.
   
Helmy menilai bahwa tindakan Fadli Zon yang membuat puisi polemis tersebut sangat tidak pantas.
   
"Kami menilai puisi itu sarat dengan muatan ketidaksopanan dan menyinggung keluarga besar Nahdlatul Ulama. Sebab Mbah Moen adalah kiai sepuh dan ulama karismatik yang sangat kami hormati di lingkungan Nahdlatul Ulama. Kita harus menghormati beliau," kata dia.
Pewarta:
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2019
PBNU sarankan Fadli Zon minta maaf Sebelumnya

PBNU sarankan Fadli Zon minta maaf

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS