Surabaya (ANTARA News) - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengatakan akan menyuruh cucunya, Jan Ethes Srinarendra, ke Bawaslu jika dilaporkan ke lembaga tersebut.
"Katanya cucu saya mau dilaporkan Bawaslu ya misalnya dilaporkan ke Bawaslu. 'Sudahlah Thes, sana, datang sana', nanti saya suruh datang cucu saya, paling nanti kalau ditanya cucu saya ngomongnya juga masih grutal-gratul (terbata-bata)," dalam Jokowi dalam acara Forum Alumni Jawa Timur #01 di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga meminta Bawaslu mengusut pernyataan salah satu anggota tim sukses Jokowi, Andi Widjojanto, soal Jan Ethes. BPN meminta Bawaslu untuk menginvestigasi alasan Andi menyebut Jan Ethes sebagai salah satu keunggulan Jokowi di Pilpres 2019 sebab BPN melihat dalam beberapa bulan terakhir Jan Ethes memang kerap dimunculkan bersama Jokowi untuk membentuk persepsi publik.
"Saya juga memiliki anak, masa saya main sama cucu saya tidak boleh? Masa saya main bombom car sama cucu saya tidak boleh? Masa saya jalan-jalan di kebun raya dengan cucu saya tidak boleh? Boleh kan? Masa saya tidak boleh foto-foto sama cucu saya? Boleh kan," tambah Jokowi.
Jokowi juga meminta agar pendukungnya menebarkan optimisme kepada masyarakat.
"Masalahnya ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoaks ini yang segera harus diluruskan bapak, ibu sebagai intelektual," tegas Jokowi.
Propaganda Rusia yang dimaksud adalah teknik "firehose of falsehood" atau selang pemadam kebakaran atas kekeliruan yang dimunculkan oleh lembaga konsultasi politik Amerika Serikat Rand Corporation pada 2016. Rand Corporation menganalisis mengenai cara berpolitik Donald Trump mirip metode Presiden Rusia Vladimir Putin di Krimea dan Georgia yaitu mengunakan teknik kebohongan yang diproduksi secara masif dan simultan melalui media-media pemberitaan yang mereka miliki.
Acara tersebut juga dihadiri fungsionaris PDI-Perjuangan Pramono Anung dan Eva Kusumasundari, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, komposer Addie MS, komedian Cak Lontong, musisi Andre Hehanusa serta ribuan pendukung lainnya termasuk alumni perguruan tinggi di Jawa Timur seperti Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, ITS dan perguruan tinggi lainnya.
"Katanya cucu saya mau dilaporkan Bawaslu ya misalnya dilaporkan ke Bawaslu. 'Sudahlah Thes, sana, datang sana', nanti saya suruh datang cucu saya, paling nanti kalau ditanya cucu saya ngomongnya juga masih grutal-gratul (terbata-bata)," dalam Jokowi dalam acara Forum Alumni Jawa Timur #01 di kawasan Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga meminta Bawaslu mengusut pernyataan salah satu anggota tim sukses Jokowi, Andi Widjojanto, soal Jan Ethes. BPN meminta Bawaslu untuk menginvestigasi alasan Andi menyebut Jan Ethes sebagai salah satu keunggulan Jokowi di Pilpres 2019 sebab BPN melihat dalam beberapa bulan terakhir Jan Ethes memang kerap dimunculkan bersama Jokowi untuk membentuk persepsi publik.
"Saya juga memiliki anak, masa saya main sama cucu saya tidak boleh? Masa saya main bombom car sama cucu saya tidak boleh? Masa saya jalan-jalan di kebun raya dengan cucu saya tidak boleh? Boleh kan? Masa saya tidak boleh foto-foto sama cucu saya? Boleh kan," tambah Jokowi.
Jokowi juga meminta agar pendukungnya menebarkan optimisme kepada masyarakat.
"Masalahnya ada tim sukses yang menyiapkan propaganda Rusia yang setiap saat mengeluarkan semburan-semburan dusta, semburan hoaks ini yang segera harus diluruskan bapak, ibu sebagai intelektual," tegas Jokowi.
Propaganda Rusia yang dimaksud adalah teknik "firehose of falsehood" atau selang pemadam kebakaran atas kekeliruan yang dimunculkan oleh lembaga konsultasi politik Amerika Serikat Rand Corporation pada 2016. Rand Corporation menganalisis mengenai cara berpolitik Donald Trump mirip metode Presiden Rusia Vladimir Putin di Krimea dan Georgia yaitu mengunakan teknik kebohongan yang diproduksi secara masif dan simultan melalui media-media pemberitaan yang mereka miliki.
Acara tersebut juga dihadiri fungsionaris PDI-Perjuangan Pramono Anung dan Eva Kusumasundari, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, komposer Addie MS, komedian Cak Lontong, musisi Andre Hehanusa serta ribuan pendukung lainnya termasuk alumni perguruan tinggi di Jawa Timur seperti Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, ITS dan perguruan tinggi lainnya.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019