Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Hasan Syadzili, menilai survei dari Puskaptis hanya untuk menyenangkan kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Jadi, tentang hasil survei Puskaptis itu anggap saja untuk 'nyeneng-nyenengin' Pak Prabowo. Tidak usah dipercaya. Ini menjadi bagian dari penggiringan opini menyesuaikan dengan survei internal paslon 02," katanya dalam keterangan pers yang diterima Antara, Selasa.
Menurut dia, publik perlu kritis terhadap hasil survei dari lembaga survei yang partisan.
"Lihat dulu track record lembaga survei tersebut. Sandingkan dengan hasil lembaga survei yang lain. Kalau hasil surveinya nyeleneh sendiri patut diduga lembaga survei tersebut sedang membangun framing politik," katanya.
Ia mengatakan, Puskaptis merupakan lembaga survei yang memiliki rekam jejak memenangkan Prabowo dalam hitungan cepat Pilpres 2014 sehingga membuat Prabowo dan para pendukungnya sujud syukur kemenangan.
Padahal lembaga-lembaga survei kredibel waktu itu menyatakan bahwa Jokowi-JK yang menang dan sesuai dengan hasil perhitungan KPU, katanya.
Sementara itu, survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) mendapati elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul tipis dari pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei yang dilakukan di 34 provinsi itu menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan calon presiden dan wapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf sekitar 45,90 persen, sementara Prabowo-Sandi sekitar 41,80 persen.
Sedangkan, responden yang belum menentukan pilihan atau swing voters, tetapi akan berpartisipasi dalam Pilpres 2019,l sebanyak 12,30 persen.
"Hasil tipis ini menjadi modal awal bagi capres-cawapres Prabowo-Sandi, sekalipun untuk sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul sekitar 4,1persen," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Puskaptis Husin Yazid saat memaparkan hasil survei terbarunya tersebut di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Survei Puskaptis: Elektabilitas Jokowi unggul tipis dari Prabowo
"Jadi, tentang hasil survei Puskaptis itu anggap saja untuk 'nyeneng-nyenengin' Pak Prabowo. Tidak usah dipercaya. Ini menjadi bagian dari penggiringan opini menyesuaikan dengan survei internal paslon 02," katanya dalam keterangan pers yang diterima Antara, Selasa.
Menurut dia, publik perlu kritis terhadap hasil survei dari lembaga survei yang partisan.
"Lihat dulu track record lembaga survei tersebut. Sandingkan dengan hasil lembaga survei yang lain. Kalau hasil surveinya nyeleneh sendiri patut diduga lembaga survei tersebut sedang membangun framing politik," katanya.
Ia mengatakan, Puskaptis merupakan lembaga survei yang memiliki rekam jejak memenangkan Prabowo dalam hitungan cepat Pilpres 2014 sehingga membuat Prabowo dan para pendukungnya sujud syukur kemenangan.
Padahal lembaga-lembaga survei kredibel waktu itu menyatakan bahwa Jokowi-JK yang menang dan sesuai dengan hasil perhitungan KPU, katanya.
Sementara itu, survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) mendapati elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul tipis dari pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Survei yang dilakukan di 34 provinsi itu menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan calon presiden dan wapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf sekitar 45,90 persen, sementara Prabowo-Sandi sekitar 41,80 persen.
Sedangkan, responden yang belum menentukan pilihan atau swing voters, tetapi akan berpartisipasi dalam Pilpres 2019,l sebanyak 12,30 persen.
"Hasil tipis ini menjadi modal awal bagi capres-cawapres Prabowo-Sandi, sekalipun untuk sementara pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul sekitar 4,1persen," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Puskaptis Husin Yazid saat memaparkan hasil survei terbarunya tersebut di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Survei Puskaptis: Elektabilitas Jokowi unggul tipis dari Prabowo
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sigit Pinardi
Copyright © ANTARA 2019