Rembang (ANTARA News) - Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan siap menggerakkan ekonomi umat dengan memberdayakan pesantren dan mencetak santripreneur sebagai program yang hendak direalisasikan jika mendapat amanat menjadi pelayan masyarakat pada 2019-2024 bersama Prabowo Subianto.
"Hal itu menjadi pekerjaan rumah paling besar bagi Indonesia, yakni reformasi ekonomi umat dan menggerakkan ekonomi rakyat," ujar cawapres no urut 02 itu saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Wahdah Jalan Sumber Girang, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jateng, Jumat.
Sandi diterima dengan hangat oleh pengasuh Ponpes Al Wahdah Gus Affas Baidhowi. Hadir pula Kiai Najih Maimun Zuber dan Kiai Wafi Maimun dari Sarang, Rembang, Gus Aam Wahib dari Surabaya dan Gus Sholah dari Banyuwangi.
Untuk itu, lanjut dia, dibutuhkan pemerintahan yang kuat dengan kepemimpinan yang tegas dalam menjalankan program tersebut.
Menurut Sandi, pesantren merupakan aspek penting dalam ekosistem perjalanan ekonomi bangsa ini.
Selain itu, lanjut dia, pesantren juga berperan penting dalam menggerakkan ekonomi umat karena perannya dapat dirasakan denyutnya, menyusul beberapa pesantren sudah mandiri, berdiri sendiri dengan swasembada pangan, energi bahkan air.
"Dalam perjalanan menyerap aspirasi, saya melihat beberapa pesantren mampu mandiri memenuhi kebutuhan hidup para santrinya dengan memanfaatkan lahan yang ada. Dari sayur-mayur, ikan, tebu hingga air. Bahkan ada yang menggunakan energi surya untuk memenuhi kebutuhan listrik pesantren tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, selama ini satu persen dari populasi Indonesia menguasai lebih dari 50 persen ekonomi.
"Kami berjanji akan mengurangi ketimpangan yang ada. Kebijakan yang sangat liberal, membuat yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Serta utang semakin besar, dominasi asing, serta kepentingan asing yang semakin terasa," ujarnya.
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap asing, di antaranya dengan memberdayakan potensi ekonomi Indonesia, ujarnya.
"Industri halal berpotensi menghasilkan pendapatan hingga ribuan triliun rupiah. Indonesia masih nomor lima dan Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia tentunya memiliki potensi besar. Saya akan urus betul pesantren," ujarnya.
Republik ini, kata dia, memiliki utang besar pada pesantren.
Baca juga: Sandiaga Uno janji permudah akses permodalan UMKM
Baca juga: Sandiaga syukuran capai 1.000 titik kunjungan sosialisasi
"Hal itu menjadi pekerjaan rumah paling besar bagi Indonesia, yakni reformasi ekonomi umat dan menggerakkan ekonomi rakyat," ujar cawapres no urut 02 itu saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Wahdah Jalan Sumber Girang, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jateng, Jumat.
Sandi diterima dengan hangat oleh pengasuh Ponpes Al Wahdah Gus Affas Baidhowi. Hadir pula Kiai Najih Maimun Zuber dan Kiai Wafi Maimun dari Sarang, Rembang, Gus Aam Wahib dari Surabaya dan Gus Sholah dari Banyuwangi.
Untuk itu, lanjut dia, dibutuhkan pemerintahan yang kuat dengan kepemimpinan yang tegas dalam menjalankan program tersebut.
Menurut Sandi, pesantren merupakan aspek penting dalam ekosistem perjalanan ekonomi bangsa ini.
Selain itu, lanjut dia, pesantren juga berperan penting dalam menggerakkan ekonomi umat karena perannya dapat dirasakan denyutnya, menyusul beberapa pesantren sudah mandiri, berdiri sendiri dengan swasembada pangan, energi bahkan air.
"Dalam perjalanan menyerap aspirasi, saya melihat beberapa pesantren mampu mandiri memenuhi kebutuhan hidup para santrinya dengan memanfaatkan lahan yang ada. Dari sayur-mayur, ikan, tebu hingga air. Bahkan ada yang menggunakan energi surya untuk memenuhi kebutuhan listrik pesantren tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, selama ini satu persen dari populasi Indonesia menguasai lebih dari 50 persen ekonomi.
"Kami berjanji akan mengurangi ketimpangan yang ada. Kebijakan yang sangat liberal, membuat yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Serta utang semakin besar, dominasi asing, serta kepentingan asing yang semakin terasa," ujarnya.
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap asing, di antaranya dengan memberdayakan potensi ekonomi Indonesia, ujarnya.
"Industri halal berpotensi menghasilkan pendapatan hingga ribuan triliun rupiah. Indonesia masih nomor lima dan Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia tentunya memiliki potensi besar. Saya akan urus betul pesantren," ujarnya.
Republik ini, kata dia, memiliki utang besar pada pesantren.
Baca juga: Sandiaga Uno janji permudah akses permodalan UMKM
Baca juga: Sandiaga syukuran capai 1.000 titik kunjungan sosialisasi
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019