Jakarta (ANTARA News) - Pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, sudah sangat siap menghadapi acara debat yang akan diselenggarakan KPU, yang akan dimulai serinya pada 17 Januari mendatang.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan hal itu kepada pers di Pusat Media Cemara, Menteng, Jakarta, Minggu.
Menurut dia, selama empat tahun pemerintahannya, Jokowi telah banyak mendapat ujian dan gemblengan dari pihak-pihak yang terus mengkritisi kebijakan pemerintah.
"Kritik-kritik yang terus disampaikan kepada Presiden Jokowi selama ini, dari yang positif hingga negatif. Ini menjadi modal yang sangat baik sebagai bekal debat. Karena perdebatan sebenarnya, sudah terjadi," katanya.
Bagi Joko Widodo, yang telah memiliki pengalaman di pemerintahan mulai dari walikota, gubernur, dan saat ini presiden, kata dia, maka pemahamannya terhadap masalah bangsa dan negara sudah luar biasa. "Presiden Jokowi juga yang melontarkan gagasan Indonesia sebagai poros maritim dunia," katanya.
Jokowi, kata dia, juga melontarkan gagasan membangun Indonesia dari pinggiran, untuk melakukan percepatan pembangunan di kawasan Indonesia Timur. "Presiden Jokowi juga memiliki gagasan pembangunan SDM, revolusi mental," katanya.
Menurut dia, gagasan-gagasan Jokowi, menunjukkan bagaimana dia mampu menangkap intisari dari berbagai persoalan rakyat, dan kemudian dijabarkan dalam kebijakan politik. "Karena itu, tidak ada persoalan bagi Pak Jokowi dalam menghadapi acara debat calon presiden-wakil presiden," katanya.
Apalagi, kata dia, pengalaman Jokowi selama empat tahun pemerintahannya, sudah banyak mendapat kritikan-kritikan dari pihak-pihak yang terus mengkritisi kebijakan pemerintah. "Kritik-kritik ini menjadi bekal dalam acara debat," katanya.
Hasto juga melihat, Ma'ruf Amin, adalah sosok ulama yang selalu memberikan jawaban atas berbagai keluhan rakyat dari persoalan yang terkait dengan fikih keagamaan hingga persoalan sosial bagaimana kehidupan yang baik, etika dan moral yang baik, serta tata masyarakat yang baik.
Bahkan, kata dia, sampai persoalan keluarga pun dijawab Ma'ruf, sehingga tim yang dipersiapkan memang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Tim itu beranggotakan kalangan profesional lintas disiplin.
"Pada prinsipnya dengan pengalaman Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin yang muncul dari rakyat, kami tidak perlu konsultan asing untuk mempersiapkan acara debat," katanya.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan hal itu kepada pers di Pusat Media Cemara, Menteng, Jakarta, Minggu.
Menurut dia, selama empat tahun pemerintahannya, Jokowi telah banyak mendapat ujian dan gemblengan dari pihak-pihak yang terus mengkritisi kebijakan pemerintah.
"Kritik-kritik yang terus disampaikan kepada Presiden Jokowi selama ini, dari yang positif hingga negatif. Ini menjadi modal yang sangat baik sebagai bekal debat. Karena perdebatan sebenarnya, sudah terjadi," katanya.
Bagi Joko Widodo, yang telah memiliki pengalaman di pemerintahan mulai dari walikota, gubernur, dan saat ini presiden, kata dia, maka pemahamannya terhadap masalah bangsa dan negara sudah luar biasa. "Presiden Jokowi juga yang melontarkan gagasan Indonesia sebagai poros maritim dunia," katanya.
Jokowi, kata dia, juga melontarkan gagasan membangun Indonesia dari pinggiran, untuk melakukan percepatan pembangunan di kawasan Indonesia Timur. "Presiden Jokowi juga memiliki gagasan pembangunan SDM, revolusi mental," katanya.
Menurut dia, gagasan-gagasan Jokowi, menunjukkan bagaimana dia mampu menangkap intisari dari berbagai persoalan rakyat, dan kemudian dijabarkan dalam kebijakan politik. "Karena itu, tidak ada persoalan bagi Pak Jokowi dalam menghadapi acara debat calon presiden-wakil presiden," katanya.
Apalagi, kata dia, pengalaman Jokowi selama empat tahun pemerintahannya, sudah banyak mendapat kritikan-kritikan dari pihak-pihak yang terus mengkritisi kebijakan pemerintah. "Kritik-kritik ini menjadi bekal dalam acara debat," katanya.
Hasto juga melihat, Ma'ruf Amin, adalah sosok ulama yang selalu memberikan jawaban atas berbagai keluhan rakyat dari persoalan yang terkait dengan fikih keagamaan hingga persoalan sosial bagaimana kehidupan yang baik, etika dan moral yang baik, serta tata masyarakat yang baik.
Bahkan, kata dia, sampai persoalan keluarga pun dijawab Ma'ruf, sehingga tim yang dipersiapkan memang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Tim itu beranggotakan kalangan profesional lintas disiplin.
"Pada prinsipnya dengan pengalaman Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin yang muncul dari rakyat, kami tidak perlu konsultan asing untuk mempersiapkan acara debat," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
