Khofifah minta tidak ada lagi kampanye hitam

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Ketua Dewan Pengarah Jaringan Kyai-Santri Nasional (JKSN) Khofifah Indar Parawansa diantara WNI di Taiwan yang hadir pada acara deklarasi JKSN untuk pemenangan capres dan cawapres nomor urut 1 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin di area Taipei Main Station di kota Taipei, Taiwan, Minggu (23/12/2018). (ANTARA)
Kediri (ANTARA News) - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa meminta agar tidak ada lagi kampanye hitam menjelang Pemilihan Umum 2019, demi menciptakan pemilu yang aman serta mencerdaskan seluruh elemen masyarakat.

"Beda politik itu realitas demokrasi. Mari bersama lakukan format dalam mengekspresikan perbedaan dalam suasana yang menghargai satu dengan lain. Jangan lakukan kampanye negatif apalagi kampanye hitam," katanya saat di Kediri, Jatim, Sabtu.

Pada 17 April 2019, kata dia, Indonesia akan menggelar pesta demokrasi dengan memilih calon Presiden dan calon Wakil Presiden, DPR dari pusat hingga daerah, serta DPD.

Ia mengungkapkan pesta demokrasi baik pemilu legislatif, pemilihan bupati, pemilihan gubernur, hingga pemilihan presiden adalah proses amanademen. Dirinya juga pernah ikut menjadi bagian dari proses amandemen itu saat maju menjadi calon Gubernur Jatim dengan pasangannya Emil Dardak dan dinyatakan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim terpilih.

Pihaknya meminta agar masyarakat ikut menghormati seluruh proses demokrasi. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilakukan secara langsung oleh rakyat, sebab sesuai dengan demokrasi yang berdasarkan pada kedaulatan rakyat, bahwa rakyat berdaulat memilih pemimpin nasionalnya.

"Berilah hak pendewasaan berdemokrasi dan cintai negeri ini dengan melakukan sesuatu yang konstruktif, produktif, sesuatu yang memberikan semangat bahwa bangsa ini harus berdiri dan terus melaju, berkemajuan di antara berbagai percepatan kemajuan yang diperoleh bangsa-bangsa di dunia," kata dia.

Khofifah menambahkan, dari hasil rilis "Pricewaterhouse Coopers" (PwC), yang merupakan lembaga konsultasi ekonomi internasional mengungkapkan tentang laporan proyeksi pertumbuhan global jangka panjang hingga 2050 untuk 32 ekonomi terbesar di dunia. Indonesia berada di urutan keempat, setelah China, India, dan Amerika Serikat. Dengan itu, tentunya ada energi yang positif, ada kecerdasan untuk membangun bangsa.

Pihaknya mengapresiasi berbagai hasil yang disumbangkan oleh Presiden dan Wakil Presiden saat ini, yakni Jokowi-Jusuf Kalla yang dengan prestasinya telah diberikan ke masyarakat dan bangsa. Diharapkan, dengan bekal itu Indonesia ke depan semakin siap menghadapi kemajuan zaman.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Mendagri: camat berperan antisipasi kampanye hitam

Baca juga: Pengamat: Timses hendaknya jual program, bukan provokasi
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
PWI ingatkan komponen bangsa jaga semangat persaudaraan jelang Pilpres 2019 Sebelumnya

PWI ingatkan komponen bangsa jaga semangat persaudaraan jelang Pilpres 2019

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024