Capres-Cawapres diingatkan tidak perlu saling menyerang

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Calon Presiden Joko Widodo (kanan) dan Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan usai pengundian nomor urut Pemilu Presiden 2019 di Jakarta, Jumat (21/9). Pasangan calon Presiden dan Wapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin mendapatkan nomor urut 01, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat nomor urut 02. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Verry Surya Hendawan mengingatkan, pemilu presiden adalah kontestasi demokrasi dan bukan pertarungan, sehingga kedua kontestan capres-cawapres serta tim  kampanyenya tidak perlu saling menyerang.
  
"KPU sudah mendeklarasikan kampanye damai yang diikuti oleh dua pasangan calon beserta tim kampanyenya. Hendaknya semua pihak komit dengan deklarasi kampanye damai," kata Verry Surya Hendrawan, di Jakarta, Jumat.

Menurut Verry Hendrawan, kalau TKN Jokowi-Ma'ruf menyampaikan narasi itu bukan menyerang, tapi menjelaskan persoalan dalam perspektif positif untuk memenangkan kontestasi.

"TKN berpandangan, bahwa kontestasi pemilu presiden ini jangan sampai merusak persatuan bangsa. Karena kita semua, termasuk pasangan capres-cawapres nomor urut 02 dan tim kampanyenya adalah bangsa Indonesia, karena itu kami mengimbau untuk berkompetisi secara sehat," katanya.

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ini menegaskan, TKN Jokowi-Ma'ruf akan selalu mengedepankan narasi positif dengan menyampaikan gagasan, program, pencapaian prestasi, serta rekam jejak yang baik, untuk kemudian mempersilakan masyarakat konstituen untuk menentukan pilihannya.

"Narasi yang disampaikan oleh tim kampanye dari kedua pasangan capres-cawapres tidak perlu dilebih-lebihkan, tapi faktual. Kami di TKN pasangan capres-cawapres nomor urut 01, justru sering disudutkan dengan narasi negatif yang faktanya lemah," katanya.

Verry menambahkan, kalau Ketua TKM Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menyampaikan pernyataan narasi menyerang, maksudnya mendudukkan persoalan sesuai dengan proporsinya.

"Kalau ada ada kampanye hitam dan fitnah yang melanggar hukum, agar TKN dan TKD mengedepankan pendekatan hukum untuk menyelesaikannya," katanya.

TKN Jokowi-Ma'ruf, menurut dia, selalu mengedepankan narasi positif dengan membuat politik kegembiraan dan berkeadaban dalam menghadapi pemilu presiden 2019.

"Sedangkan, informasi hoaks dan ujaran kebencian adalah narasi negatif yang tidak mendidik, sehingga harus diluruskan, diklarifikasi, termasuk melalui proses hukum," katanya.

Baca juga: Jokowi dialog dengan pengusaha kreatif di Aceh
Baca juga: Jubir TKN: Saatnya tim Jokowi laporkan pelanggaran kampanye hitam
Baca juga: Capres 01 ajak relawan tepis isu fitnah




 
Pewarta:
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018
Surya Paloh bersilaturahmi ke ulama besar NTB Sebelumnya

Surya Paloh bersilaturahmi ke ulama besar NTB

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024