OSO: Presiden harus lebih tinggi badannya dari capres lainnya 

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Tangkapan layar - Ketua Hanura Oesman Sapta Odang dalam acara 45 Hari Menuju Kemenangan di Djakarta Theater, Sabtu (30/12/2023). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela)
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mengatakan bahwa seorang presiden harus memiliki badan yang lebih tinggi dibandingkan kandidat calon presiden lainnya.

"Sekarang zamannya Presiden harus paling tinggi. Presiden yang akan datang harus paling tinggi di antara semua calon," kata OSO dalam acara 45 Hari Menuju Kemenangan di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu.

Tak hanya itu, dia menilai bahwa sosok wakil presiden pun harus lebih pendek dari presiden. Kendati demikian, OSO mengatakan pendeknya harus cukup.

Sebab, ada orang yang pendek, akan tetapi tidak masuk ke dalam pendek yang cukup. Menurutnya, hal itu akan membuat seorang wakil presiden mengalami kesulitan di kemudian hari.

"Jadi, pendeknya, harus pendek cukup," tegasnya.

Di sisi lain, dia mengaku bangga dengan sosok anak muda yang menjadi ketua panitia pada acara malam hari ini. Meski klemak-klemek alias tidak tegas, namun menggigit.

OSO juga menyebut pentingnya relawan yang bukan bayaran, karena mereka menjadi relawan karena hati nurani.

"Hati nurani kalian itu yang menentukan kemenangan kita besok," ujar OSO.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada hari Senin, 13 November 2023, menetapkan tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden menjadi peserta Pilpres 2024.

Hasil pengundian dan penetapan nomor urut peserta Pilpres 2024 pada hari Selasa, 14 November 2023, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sedangkan jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.
Pewarta:
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023
PPP: Pemberian bansos di masa kampanye riskan dipolitisasi Sebelumnya

PPP: Pemberian bansos di masa kampanye riskan dipolitisasi

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024