Jakarta (ANTARA) - Istri capres nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan, Fery Farhati, mengungkapkan cara seorang ibu untuk membantu membangun generasi penerus bangsa Indonesia ke depan, saat bersilaturahmi dan berdialog dengan ratusan ibu di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Dalam keterangan tertulis dari Kedeputian Media dan Komunikasi Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) yang diterima di Jakarta, Sabtu, Fery Farhati mengatakan makna al ummu madrasatul ula dapat diperluas, sehingga bukan lagi sekadar peran ibu sebagai guru di rumah, tetapi juga sebagai model atau contoh untuk anak-anak serta penggerak di lingkungan sekitar.
"Jadi, al ummu madrasatul ula itu dimulai sejak remaja, di mana ibu mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua yang sehat, memiliki pengetahuan, cerdas, dan akhirnya melahirkan anak-anak yang sehat serta cerdas seperti ibunya," kata Fery di hadapan 350 ibu-ibu yang hadir di acara tersebut, Sabtu.
Pada kegiatan gelar wicara atau talkshow bertema "Peran Ibu Membangun Madrasah Terbaik bagi Anak" itu, Fery menjabarkan sejumlah cara yang perlu dilakukan seorang ibu untuk mempersiapkan madrasah atau "sekolah" sejak dini terbaik untuk anak-anak.
Baca juga: Istri Anies harapkan kaderisasi di PKK
Pertama, katanya, seorang ibu perlu mempersiapkan diri, baik fisik maupun mental, sejak masa remaja dan sebelum menikah. Dengan demikian, hal itu berpotensi melahirkan generasi yang berkualitas.
Sebelum memutuskan menikah, lanjut Fery, orang tua perlu mengikuti pendidikan dan pelatihan pranikah.
Kedua, menurut Fery, seorang ibu harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mendidik anak-anaknya agar bisa menuntun anak menjadi lebih baik setiap waktu selama proses tumbuh kembang.
"Menjadi seorang ibu harus menjadi ibu yang cerdas dengan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendidik anak. Jadi, untuk itu harus mempunyai gelar, bukan dalam arti gelar strata 1 (S1), tetapi gelar ibu yang siap untuk membesarkan anaknya," kata alumnus Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
Selanjutnya, setelah memiliki ilmu pengetahuan, kata Fery, seorang ibu juga harus mau untuk terus belajar, memperbaiki diri, dan menjadi panutan bagi anak dengan memberikan contoh aktif pada kegiatan-kegiatan positif.
Baca juga: Istri Anies Baswedan diundang jadi narasumber pesantren di Jatim
Dia menambahkan, sebagai seorang ibu, perempuan harus bergerak aktif melakukan hal-hal positif supaya bisa ditiru oleh anaknya.
Selain itu, perempuan juga perlu menjadi penggerak di lingkungan sekitar, sehingga mampu beradaptasi mengikuti perkembangan zaman.
Ketiga atau cara terakhir, menurut Fery, orang tua harus memastikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.
Turut mendampingi Fery dalam acara itu ialah sejumlah tokoh perempuan dari Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan sukarelawan AMIN.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Istri Anies Baswedan kampanyekan program jaminan kesehatan AMIN
Dalam keterangan tertulis dari Kedeputian Media dan Komunikasi Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (AMIN) yang diterima di Jakarta, Sabtu, Fery Farhati mengatakan makna al ummu madrasatul ula dapat diperluas, sehingga bukan lagi sekadar peran ibu sebagai guru di rumah, tetapi juga sebagai model atau contoh untuk anak-anak serta penggerak di lingkungan sekitar.
"Jadi, al ummu madrasatul ula itu dimulai sejak remaja, di mana ibu mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua yang sehat, memiliki pengetahuan, cerdas, dan akhirnya melahirkan anak-anak yang sehat serta cerdas seperti ibunya," kata Fery di hadapan 350 ibu-ibu yang hadir di acara tersebut, Sabtu.
Pada kegiatan gelar wicara atau talkshow bertema "Peran Ibu Membangun Madrasah Terbaik bagi Anak" itu, Fery menjabarkan sejumlah cara yang perlu dilakukan seorang ibu untuk mempersiapkan madrasah atau "sekolah" sejak dini terbaik untuk anak-anak.
Baca juga: Istri Anies harapkan kaderisasi di PKK
Pertama, katanya, seorang ibu perlu mempersiapkan diri, baik fisik maupun mental, sejak masa remaja dan sebelum menikah. Dengan demikian, hal itu berpotensi melahirkan generasi yang berkualitas.
Sebelum memutuskan menikah, lanjut Fery, orang tua perlu mengikuti pendidikan dan pelatihan pranikah.
Kedua, menurut Fery, seorang ibu harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mendidik anak-anaknya agar bisa menuntun anak menjadi lebih baik setiap waktu selama proses tumbuh kembang.
"Menjadi seorang ibu harus menjadi ibu yang cerdas dengan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mendidik anak. Jadi, untuk itu harus mempunyai gelar, bukan dalam arti gelar strata 1 (S1), tetapi gelar ibu yang siap untuk membesarkan anaknya," kata alumnus Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
Selanjutnya, setelah memiliki ilmu pengetahuan, kata Fery, seorang ibu juga harus mau untuk terus belajar, memperbaiki diri, dan menjadi panutan bagi anak dengan memberikan contoh aktif pada kegiatan-kegiatan positif.
Baca juga: Istri Anies Baswedan diundang jadi narasumber pesantren di Jatim
Dia menambahkan, sebagai seorang ibu, perempuan harus bergerak aktif melakukan hal-hal positif supaya bisa ditiru oleh anaknya.
Selain itu, perempuan juga perlu menjadi penggerak di lingkungan sekitar, sehingga mampu beradaptasi mengikuti perkembangan zaman.
Ketiga atau cara terakhir, menurut Fery, orang tua harus memastikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang.
Turut mendampingi Fery dalam acara itu ialah sejumlah tokoh perempuan dari Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan sukarelawan AMIN.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan capres-cawapres, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.
Baca juga: Istri Anies Baswedan kampanyekan program jaminan kesehatan AMIN
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023