Istri capres Ganjar terkesan kuliner khas Ponorogo

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Istri Capres Ganjar Pranowo, Siti Atiqoh (tengah) didampingi Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menikmati kuliner sate ayam di pusat kuliner sate ayam Ponorogo, Senin (18/12/2023). ANTARA/HO-warga
Bumbu-nya enak, sate-nya juga enak pokoknya enak. Dulu 'ngak' ikut saat mas Ganjar ke sini, tapi sekarang sudah coba dan rasanya enak
Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Istri calon presiden Ganjar Pranowo, Siti Atiqoh, mengaku terkesan dengan kenikmatan kuliner khas sate ayam Ponorogo yang disebutnya memiliki tekstur rasa kuat dan bercita rasa tinggi.

Hal itu disampaikan Siti Atiqoh saat menikmati kuliner sate ayam khas yang menjadi salah satu ikon kuliner masyarakat Kota Reyog Ponorogo, Jawa Timur, Senin.

""Bumbu-nya enak, sate-nya juga enak pokoknya enak. Dulu ngak ikut saat mas Ganjar ke sini, tapi sekarang sudah coba dan rasanya enak," katanya usai mencecap beberapa tusuk sate ayam setempat.

Hari itu, Atiqoh yang tampil dengan mengenakan hijab warna merah marun datang ke Ponorogo dengan didampingi tim pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jatim.

Baca juga: Sekjen PDIP dan istri Ganjar Pranowo safari politik di Semarang

Baca juga: Ganjar jelang debat: Tadi sudah olahraga, lari sama istri


Kedatangan rombongan istri capres nomor urut 3 ini disambut Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Ketua DPC PDIP Ponorogo Bambang Yuwono serta puluhan pengurus dan relawan.

Setelah mengunjungi pusat kuliner untuk menikmati hidangan sate ayam khas Ponorogo, Atiqoh dan rombongan melanjutkan kegiatan kampanye dengan Ponpes Nurul Qur'an dan akan melakukan kampanye di lapangan Arjowinangun Kecamatan Sambit, Ponorogo.

Dalam kunjungannya ke Ponorogo untuk yang pertama kali tersebut. Siti Atiqoh juga terkesan dengan masyarakat Ponorogo yang ramah. Apalagi selain kuliner-nya, Ponorogo juga terkenal dengan seni budayanya yang telah mendunia yakni Reyog Ponorogo.

Reyog Ponorogo merupakan kesenian adiluhung dari nenek moyang, yang tidak bisa dilepaskan dari masyarakat Ponorogo itu sendiri. Jika berbicara Reyog maka tidak bisa lepas dari Ponorogo.

"Saya terkesan dengan masyarakat Ponorogo, yang ramah lalu budayanya yang sangat luar biasa. Reyog sudah mendunia, orang berbicara Reyog pasti Ponorogo jadi memang sangat luar biasa sekali," tuturnya.
Pewarta:
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023
KPU larang beri kode provokatif untuk semangati peserta debat Sebelumnya

KPU larang beri kode provokatif untuk semangati peserta debat

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS