Jakarta (ANTARA) - Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD berpesan kepada para pejabat untuk membuat kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat saat safari politik ke Padang, Sumatera Barat, Senin.
"Kalau menjadi pejabat, bikin kebijakan yang memberi manfaat kepada masyarakat. Teruslah melawan kebatilan. Wa qul ja'al-ḫaqqu wa zahaqal-bathilu innal-bathila kana zahuqa. Katakanlah, yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya, yang batil itu pasti lenyap," kata Mahfud dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Mahfud menekankan bahwa apa yang disampaikannya itu tidak ada kaitannya dengan politik praktis.
Mahfud mengatakan dia berbicara soal tasawwuf atau upaya yang dilakukan manusia untuk memperindah diri dengan akhlak yang bersumber pada agama, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Baca juga: Mahfud Md jelaskan beda politik identitas dengan identitas politik
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pada hari kematian, harta, pangkat, dan jabatan tidak akan berguna lagi. Menurut dia, yang menyelamatkan adalah suasana hati damai dan amal kebaikan karena membuat hati nyaman saat meninggal nanti.
Usai menyampaikan ceramah, Mahfud ikut menikmati sarapan pagi sambil lesehan di emperan masjid bersama dengan para ulama dan pengurus masjid. Mahfud menikmati bubur kacang hijau dan bubur kampiun khas Padang.
Di hari keduanya di Tanah Minang, Mahfud mengawali kegiatannya dengan shalat subuh berjamaah di Masjid Al Hakim Islamic Center, Kota Padang.
Turut hadir shalat bersama Mahfud ialah Gubernur Sumatera barat Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, mantan rektor Universitas Andalas, dan mantan kapolda Sumbar.
Baca juga: Mahfud harap pemimpin bangsa lahir di Sumatera Barat
"Kalau menjadi pejabat, bikin kebijakan yang memberi manfaat kepada masyarakat. Teruslah melawan kebatilan. Wa qul ja'al-ḫaqqu wa zahaqal-bathilu innal-bathila kana zahuqa. Katakanlah, yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya, yang batil itu pasti lenyap," kata Mahfud dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.
Mahfud menekankan bahwa apa yang disampaikannya itu tidak ada kaitannya dengan politik praktis.
Mahfud mengatakan dia berbicara soal tasawwuf atau upaya yang dilakukan manusia untuk memperindah diri dengan akhlak yang bersumber pada agama, dengan tujuan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Baca juga: Mahfud Md jelaskan beda politik identitas dengan identitas politik
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pada hari kematian, harta, pangkat, dan jabatan tidak akan berguna lagi. Menurut dia, yang menyelamatkan adalah suasana hati damai dan amal kebaikan karena membuat hati nyaman saat meninggal nanti.
Usai menyampaikan ceramah, Mahfud ikut menikmati sarapan pagi sambil lesehan di emperan masjid bersama dengan para ulama dan pengurus masjid. Mahfud menikmati bubur kacang hijau dan bubur kampiun khas Padang.
Di hari keduanya di Tanah Minang, Mahfud mengawali kegiatannya dengan shalat subuh berjamaah di Masjid Al Hakim Islamic Center, Kota Padang.
Turut hadir shalat bersama Mahfud ialah Gubernur Sumatera barat Mahyeldi Ansharullah, Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, mantan rektor Universitas Andalas, dan mantan kapolda Sumbar.
Baca juga: Mahfud harap pemimpin bangsa lahir di Sumatera Barat
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023