Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jendral DPP Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani, mengatakan bahwa fenomena "orang dalam" terjadi di setiap kekuatan.
"Orang dalam itu kan fenomena dalam setiap kekuatan. Ada, selalu ada," kata Muzani ditemui usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat.
Hal itu dikatakan Muzani merespons soal pernyataan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat calon presiden di KPU RI, Selasa (12/12), yang mengatakan pelanggaran etika dan praktik "orang dalam" bisa merusak negara.
Muzani menyebut orang dalam yang dimaksud Anies tersebut adalah orang-orang yang ada di sekitar dia saat menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
"Yang dimasukkan oleh Pak Anies ketika gubernur adalah orang-orang yang ada di sekitarnya dia, waktu dia jadi, tim suksesnya, tapi itu biasa itu,” katanya.
Baca juga: Anies: Pelanggaran etika dan praktik "orang" dalam bisa merusak negara
Namun demikian, Muzani mengatakan TKN Prabowo-Gibran tidak menormalisasi orang dalam tersebut.
Menurutnya, selama pihak yang dibantu oleh orang dalam memenuhi standar maka hal itu tidak menjadi masalah.
"Enggak (menormalisasi orang dalam). Asal orang itu memenuhi standar profesional, standar administrasi, ya, enggak apa-apa. Memenuhi standar administrasi, standar publik, memenuhi syarat-syarat publik. Jika layak, kan, dan segala macam. Itu bisa,” ujarnya.
Baca juga: Dewan Pakar AMIN: Meritokrasi perlu dijalankan untuk hilangkan "ordal"
Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan pelanggaran etika dan praktik "orang dalam" bisa merusak negara.
Menurutnya, jangan sampai pelanggaran etika bersembunyi di balik keputusan hukum.
"Dan itu dilakukan oleh siapa, dari mulai calon presiden itu sudah diuji, apakah dia kompromi atau tidak pada etika," ujar Anies saat debat capres pertama Pilpres 2024 di halaman Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12).
Anies mengatakan jika terjadi pelanggaran etika dari pimpinan tertinggi maka ke level yang di bawahnya akan berkompromi melakukan hal yang sama.
"Dan praktik orang dalam yang tadi saya sampaikan akan merusak sendi-sendi kehidupan bernegara kita, rusak kita," katanya.
Baca juga: Di Rakornas Gerindra, Prabowo minta kader fokus turun ke rakyat
Baca juga: Gerindra pastikan Gibran akan beri kejutan pada debat cawapres
"Orang dalam itu kan fenomena dalam setiap kekuatan. Ada, selalu ada," kata Muzani ditemui usai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Gerindra di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat.
Hal itu dikatakan Muzani merespons soal pernyataan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat debat calon presiden di KPU RI, Selasa (12/12), yang mengatakan pelanggaran etika dan praktik "orang dalam" bisa merusak negara.
Muzani menyebut orang dalam yang dimaksud Anies tersebut adalah orang-orang yang ada di sekitar dia saat menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
"Yang dimasukkan oleh Pak Anies ketika gubernur adalah orang-orang yang ada di sekitarnya dia, waktu dia jadi, tim suksesnya, tapi itu biasa itu,” katanya.
Baca juga: Anies: Pelanggaran etika dan praktik "orang" dalam bisa merusak negara
Namun demikian, Muzani mengatakan TKN Prabowo-Gibran tidak menormalisasi orang dalam tersebut.
Menurutnya, selama pihak yang dibantu oleh orang dalam memenuhi standar maka hal itu tidak menjadi masalah.
"Enggak (menormalisasi orang dalam). Asal orang itu memenuhi standar profesional, standar administrasi, ya, enggak apa-apa. Memenuhi standar administrasi, standar publik, memenuhi syarat-syarat publik. Jika layak, kan, dan segala macam. Itu bisa,” ujarnya.
Baca juga: Dewan Pakar AMIN: Meritokrasi perlu dijalankan untuk hilangkan "ordal"
Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan pelanggaran etika dan praktik "orang dalam" bisa merusak negara.
Menurutnya, jangan sampai pelanggaran etika bersembunyi di balik keputusan hukum.
"Dan itu dilakukan oleh siapa, dari mulai calon presiden itu sudah diuji, apakah dia kompromi atau tidak pada etika," ujar Anies saat debat capres pertama Pilpres 2024 di halaman Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12).
Anies mengatakan jika terjadi pelanggaran etika dari pimpinan tertinggi maka ke level yang di bawahnya akan berkompromi melakukan hal yang sama.
"Dan praktik orang dalam yang tadi saya sampaikan akan merusak sendi-sendi kehidupan bernegara kita, rusak kita," katanya.
Baca juga: Di Rakornas Gerindra, Prabowo minta kader fokus turun ke rakyat
Baca juga: Gerindra pastikan Gibran akan beri kejutan pada debat cawapres
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023