Pakar: Ganjar sebaiknya ubah pola kampanye tak kritik kebijakan Jokowi

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Pakar politik Universitas Bengkulu Dr. Panji Suminar. (ANTARA/Boyke Ledy Watra)
Bengkulu (ANTARA) - Pakar politik dari Universitas Bengkulu Dr. Panji Suminar menyarankan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan partai pengusung serta para simpatisan sebaiknya mengubah pola kampanye dengan tidak mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Kalau saya jadi ketua tim Ganjar, sudahlah tidak usah mengkritik kebijakan Presiden Jokowi karena publik sudah tahu apa hasil dari kerja-kerja pemerintahan, rakyat bisa lihat sendiri hasilnya. Sebaiknya tawarkan saja program-program yang mereka usung," kata Panji Suminar di Bengkulu, Kamis.

Menurut ia, mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo sama saja dengan "menepuk air di dulang". Hal itu karena PDI Perjuangan yang mengusung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 merupakan partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini.

Baca juga: Politisi PSI: Kritik Ganjar jadi pecutan untuk perbaikan

Kemudian, calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo, Mahfud Md, merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan di kabinet pemerintahan Presiden Jokowi. Ganjar pun juga tak lepas dari bagian pemerintahan Presiden Jokowi.

"Sekarang Ganjar, misalkan mengkritik kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi, mereka lupa bahwa keberadaan loyalis, simpatisan pendukung Jokowi," katanya.

Semakin pihak Ganjar mengkritik kebijakan-kebijakan Presiden Jokowi, lanjut Panji, semakin membuat Ganjar kehilangan dukungan dari loyalis atau relawan Jokowi.

Baca juga: Presiden Jokowi sebut kritik media energi tambahan bagi pemerintah

"Kalau PDIP dan Ganjar menghantam terus Jokowi maka loyalis Jokowi tidak akan ke Ganjar, akan merapat ke Prabowo. Begitu semakin dihantam, semakin besar keuntungan untuk Prabowo," katanya lagi.

Simpatisan Jokowi yang selama ini memberikan dukungan kepada Ganjar, baik yang berada dalam lingkungan PDIP maupun yang bukan, mereka akan mengalihkan dukungan kepada pasangan calon yang menjadi representasi dari Presiden Joko Widodo.

"Sekarang mereka akan memilih loyal kepada PDIP atau ke Jokowi. Pada prinsipnya mereka akan lebih banyak loyal ke Jokowi. Misalnya, seseorang simpatisan PDIP, namun juga loyalis Jokowi, maka dia akan memilih Jokowi. Siapa Jokowi maka representasinya adalah Gibran," ujar Panji.

Baca juga: Golkar minta Ganjar tanyakan ke Mahfud terkait kritik penegakan hukum
Pewarta:
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023
Mahfud sebut "Dealova" menjadi lagu favoritnya Sebelumnya

Mahfud sebut "Dealova" menjadi lagu favoritnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024