Jakarta (ANTARA) - Sikap politisi Partai Gerindra Habiburokhman yang menyalami presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin usai rapat pleno ditutup di Gedung KPU RI, Jakarta, Minggu, mendapat pujian.
"Pak Habiburokhman menunjukkan sikap terpuji dengan mendatangi Pak Jokowi dan KH Ma'ruf, juga mendatangi tim," tutur Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan.
Menurut Wahyu, tindakan Habiburokhman yang datang mewakili Prabowo-Sandiaga itu merupakan budaya politik terpuji.
Terkait ketidakhadiran Prabowo-Sandiaga dalam rapat pleno terbuka, Wahyu mengatakan rapat memang tidak mewajibkan pasangan calon untuk hadir, meskipun KPU berharap dua pasangan calon dapat hadir.
"Ternyata 02 ada halangan sehingga tidak dapat hadir, tetapi itu tidak mengurangi makna," kata Wahyu.
Baca juga: Uji materi ketentuan terkait makar ditunda karena Habiburokhman tak datang
Baca juga: Teman Ahok tak masalah Habiburokhman tak percaya 1 juta KTP
Baca juga: Habiburokhman: pengakuan mantan Teman Ahok jawab pertanyaan tentang validitas data
Ada pun secara terpisah Habiburokhman mengatakan Prabowo mengutusnya menghadiri rapat pleno penetapan presiden terpilih karena sedang ada halangan untuk hadir.
"Saya diberi tugas oleh Pak Prabowo untuk hadir, kita hormati proses yang sudah berjalan baik di penghitungan KPU mau pun di MK, kebetulan beliau berhalangan hadir jadi beliau menugasi kami untuk hadir di sini," kata Habiburokhman.
Untuk ucapan selamat dari Prabowo kepada Jokowi, Habiburokhman menilai dengan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi, sudah sama saja dengan mengucapkan selamat.
Ia pun mengaku tidak tahu kapan Prabowo akan bertemu langsung untuk mengucapkan selamat.
"Kalau soal mengucapkan selamat secara langsung kita lihat prosesnya langsung nanti ya, apakah akan bertemu ucapkan langsung beliau," tutur dia.
"Pak Habiburokhman menunjukkan sikap terpuji dengan mendatangi Pak Jokowi dan KH Ma'ruf, juga mendatangi tim," tutur Komisioner KPU RI Wahyu Setiawan.
Menurut Wahyu, tindakan Habiburokhman yang datang mewakili Prabowo-Sandiaga itu merupakan budaya politik terpuji.
Terkait ketidakhadiran Prabowo-Sandiaga dalam rapat pleno terbuka, Wahyu mengatakan rapat memang tidak mewajibkan pasangan calon untuk hadir, meskipun KPU berharap dua pasangan calon dapat hadir.
"Ternyata 02 ada halangan sehingga tidak dapat hadir, tetapi itu tidak mengurangi makna," kata Wahyu.
Baca juga: Uji materi ketentuan terkait makar ditunda karena Habiburokhman tak datang
Baca juga: Teman Ahok tak masalah Habiburokhman tak percaya 1 juta KTP
Baca juga: Habiburokhman: pengakuan mantan Teman Ahok jawab pertanyaan tentang validitas data
Ada pun secara terpisah Habiburokhman mengatakan Prabowo mengutusnya menghadiri rapat pleno penetapan presiden terpilih karena sedang ada halangan untuk hadir.
"Saya diberi tugas oleh Pak Prabowo untuk hadir, kita hormati proses yang sudah berjalan baik di penghitungan KPU mau pun di MK, kebetulan beliau berhalangan hadir jadi beliau menugasi kami untuk hadir di sini," kata Habiburokhman.
Untuk ucapan selamat dari Prabowo kepada Jokowi, Habiburokhman menilai dengan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi, sudah sama saja dengan mengucapkan selamat.
Ia pun mengaku tidak tahu kapan Prabowo akan bertemu langsung untuk mengucapkan selamat.
"Kalau soal mengucapkan selamat secara langsung kita lihat prosesnya langsung nanti ya, apakah akan bertemu ucapkan langsung beliau," tutur dia.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019