Fadli Zon duga ambulan berisi batu bentuk pembunuhan karakter

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Wakil Ketua DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menerima kunjungan relawan Seknas Prabowo-Sandi, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin. (ANTARA/Imam B)
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menduga keberadaan ambulan miliki DPC Partai Gerindra Tasikmalaya yang berisikan batu, merupakan bentuk pembunuhan karakter terhadap partainya.

Menurut dia, berdasarkan keterangan saksi partainya, ambulan datang ke Jakarta murni untuk tujuan kemanusiaan.

"Tujuannya pasti mau memberikan pembunuhan karakter pada Gerindra, kami melihat 'framing' seperti itu, ada niat jahat," kata Fadli usai menerima perwakilan Seknas Prabowo-Sandi, di ruang kerja Fadli, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Baca juga: Ambulans Gerindra berisi batu diduga milik perusahaan adik Prabowo

Fadli menjelaskan, dirinya mendapatkan keterangan dari Seknas Prabowo-Sandi bahwa tanggal 21-22 Mei lalu, ada tiga ambulan datang yang berasal dari DPC Partai Gerindra Purwakarta, Karawang, dan Tasikmalaya ke Seknas.

Menurut dia, kedatangan ketiga ambulan itu diminta oleh masing-masing DPC untuk membantu apabila ada korban dalam aksi 21-22 Mei, sehingga tujuannya murni kemanusiaan bukan bertujuan membuat kerusuhan.

"Ini adalah program ambulan gratis yang sudah berjalan 10 tahun. Mereka ke sini atas inisiatif mereka, kirim ambulan karena diduga diperlukan kalau terjadi korban," ujarnya.

Dia menceritakan ambulan tersebut saat tiba di Seknas Prabowo-Sandi, langsung dicek oleh Koordinator Relawan Seknas bernama Endah Farida, dan tidak ditemukan batu.

Baca juga: Gerindra investigasi ambulans berisi batu

Menurut Fadli, ambulan dari Tasikmalaya kebetulan tertinggal iring-iringan ketika menuju tempat lokasi aksi lalu dihentikan aparat keamanan dan diperlakukan tidak bersahabat padahal mereka adalah tim medis.

"Berdasarkan keterangan, ambulan hentikan dan mereka harus keluar lalu kami mendengar cerita tiba-tiba ada batu dalam ambulan tersebut," katanya.

Koordinator Relawan Seknas Prabowo-Sandi, Endah Farida menjelaskan pihaknya Seknas kedatangan tiga ambulan tersebut pada tanggal 22 Mei dini hari dengan membawa surat tugas.

Endah menjelaskan, dirinya mengecek langsung ketiga ambulan tersebut misalnya alat kesehatan, obat-obatan yang ternyata masih sedikit sehingga ditambahkan Seknas.

"Saya cek satu persatu, tidak ada batu dalam ambulan tersebut," ujarnya.

Baca juga: Polisi amankan satu ambulans milik Garis diketahui berafiliasi ISIS
Pewarta:
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Pokok gugatan Prabowo-Sandia soal jumlah DPT Sebelumnya

Pokok gugatan Prabowo-Sandia soal jumlah DPT

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS