Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama kepala daerah di 35 kabupaten/kota mendukung aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dan menangkap aktor intelektual kasus kericuhan yang terjadi di DKI Jakarta pascapenyelenggaraan Pemilu 2019.
"Hari ini kami berkumpul bersama jajaran Forkopimda Jateng, bersama TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan partai politik untuk menyatakan sikap bahwa Jawa Tengah mendukung upaya-upaya mewujudkan situasi aman, damai, dan sejuk pascapemilu di Indonesia," kata Ganjar di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai menggelar rapat koordinasi bersama 35 bupati/wali kota dan jajaran Forkopimda dengan dua agenda penting yakni persiapan menjelang lebaran dan menanggapi situasi politik nasional pascapemilu 2019.
Ada enam pernyataan sikap yang dibacakan Gubernur Ganjar usai acara rakor yang dilaksanakan di Hotel Patra Convention antara lain, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menciptakan iklim politik nasional yang kondusif, mengobarkan semangat kebersamaan, mendukung para elit politik untuk bersatu, serta mengusut tuntas kerusuhan pascapemilu.
Ganjar mengungkapkan bahwa sebenarnya dunia internasional sudah mengakui bahwa pemilu di Indonesia berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan, meskipun rumit.
"Ketika KPU mengumumkan peraih suara terbanyak dalam Pilpres kali ini adalah pasangan Jokowi-Amin, dan pasangan Prabowo-Sandi akan menempuh jalur ke Mahkamah Konstitusi, maka sebenarnya itu sudah sesuai, namun ternyata di lapangan masih ada yang bergerak melakukan aksi-aksi yang menimbulkan kerusuhan," ujarnya.
Oleh karena itu, Ganjar menyebut pasti ada sengkuni-sengkuni atau provokator yang berada di belakangnya.
"Kami Forkopimda Jateng mendorong aparat penegak hukum tegas, dengan mengusut dan menangkap provokator, serta aktor intelektual kerusuhan pemilu," tegas Ganjar.
Menurut dia, dengan ketegasan dari aparat penegak hukum itu, maka nantinya akan terkuak satu persatu siapa yang bermain dalam kerusuhan tersebut.
"Mudah-mudahan dengan sikap tegas itu, akan memberikan pelajaran bagi semuanya," katanya.
Gubernur Ganjar juga mengajak seluruh masyarakat agar menahan diri dan tidak melakukan tindakan anarkistis, serta menghormati hasil pemilu 2019.
"Kepada para elit politik, pimpinan partai politik, tokoh agama dan tokoh masyrakat, saya harap agar tidak memberikan pernyataan-pernyataan yang provokatif demi perdamaian bangsa ini," ujarnya.
"Hari ini kami berkumpul bersama jajaran Forkopimda Jateng, bersama TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan partai politik untuk menyatakan sikap bahwa Jawa Tengah mendukung upaya-upaya mewujudkan situasi aman, damai, dan sejuk pascapemilu di Indonesia," kata Ganjar di Semarang, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Ganjar usai menggelar rapat koordinasi bersama 35 bupati/wali kota dan jajaran Forkopimda dengan dua agenda penting yakni persiapan menjelang lebaran dan menanggapi situasi politik nasional pascapemilu 2019.
Ada enam pernyataan sikap yang dibacakan Gubernur Ganjar usai acara rakor yang dilaksanakan di Hotel Patra Convention antara lain, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menciptakan iklim politik nasional yang kondusif, mengobarkan semangat kebersamaan, mendukung para elit politik untuk bersatu, serta mengusut tuntas kerusuhan pascapemilu.
Ganjar mengungkapkan bahwa sebenarnya dunia internasional sudah mengakui bahwa pemilu di Indonesia berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan, meskipun rumit.
"Ketika KPU mengumumkan peraih suara terbanyak dalam Pilpres kali ini adalah pasangan Jokowi-Amin, dan pasangan Prabowo-Sandi akan menempuh jalur ke Mahkamah Konstitusi, maka sebenarnya itu sudah sesuai, namun ternyata di lapangan masih ada yang bergerak melakukan aksi-aksi yang menimbulkan kerusuhan," ujarnya.
Oleh karena itu, Ganjar menyebut pasti ada sengkuni-sengkuni atau provokator yang berada di belakangnya.
"Kami Forkopimda Jateng mendorong aparat penegak hukum tegas, dengan mengusut dan menangkap provokator, serta aktor intelektual kerusuhan pemilu," tegas Ganjar.
Menurut dia, dengan ketegasan dari aparat penegak hukum itu, maka nantinya akan terkuak satu persatu siapa yang bermain dalam kerusuhan tersebut.
"Mudah-mudahan dengan sikap tegas itu, akan memberikan pelajaran bagi semuanya," katanya.
Gubernur Ganjar juga mengajak seluruh masyarakat agar menahan diri dan tidak melakukan tindakan anarkistis, serta menghormati hasil pemilu 2019.
"Kepada para elit politik, pimpinan partai politik, tokoh agama dan tokoh masyrakat, saya harap agar tidak memberikan pernyataan-pernyataan yang provokatif demi perdamaian bangsa ini," ujarnya.
Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019