Jakarta (ANTARA) - Massa aksi Gerakan Indonesia Damai (GID) mulai membubarkan diri dengan tertib Kamis petang setelah berorasi damai di dekat Patung Arjunawijaya, Jakarta Pusat sejak pukul 14.30 WIB.
Aksi itu diikuti ratusan orang dari berbagai elemen organisasi massa seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmah Budhi) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Dalam tuntutan-tuntutan yang disampaikan secara bergantian oleh sejumlah orator, mereka mengungkapkan keprihatinan terhadap kericuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta pada Rabu (22/5/2019), mendesak semua pihak yang berseteru untuk berekonsiliasi, dan mengapresiasi kinerja Polri-TNI dalam menangani kericuhan.
Selain orasi, massa yang hadir juga sempat dibakar semangatnya dengan menyanyikan lagu-lagu Nahdlatul Ulama (NU) seperti mars Hizbul Wathan serta penampilan musik hadrah.
Aksi damai ini selesai sepuluh menit menjelang berbuka puasa dengan ditutup doa dari perwakilan NU. Namun tidak semua peserta aksi langsung membubarkan diri, sebagian di antaranya memilih berbuka puasa di lokasi sambil bercengkrama.
Arus lalu lintas di sekitar tempat berlangsungnya demonstrasi tidak terganggu. Kendaraan roda dua dan empat masih bisa melintasi Jalan Merdeka Selatan dari arah Jalan Budi Kemuliaan. Sedangkan akses masuk ke Jalan Medan Merdeka Barat sejak pagi telah ditutup oleh Brimob.
Kepolisian tidak melakukan pengamanan berlebihan untuk mengamankan acara ini. Total hanya sekitar 15 anggota Sabhara yang diturunkan dalam aksi ini.
Aksi itu diikuti ratusan orang dari berbagai elemen organisasi massa seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmah Budhi) dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).
Dalam tuntutan-tuntutan yang disampaikan secara bergantian oleh sejumlah orator, mereka mengungkapkan keprihatinan terhadap kericuhan yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta pada Rabu (22/5/2019), mendesak semua pihak yang berseteru untuk berekonsiliasi, dan mengapresiasi kinerja Polri-TNI dalam menangani kericuhan.
Selain orasi, massa yang hadir juga sempat dibakar semangatnya dengan menyanyikan lagu-lagu Nahdlatul Ulama (NU) seperti mars Hizbul Wathan serta penampilan musik hadrah.
Aksi damai ini selesai sepuluh menit menjelang berbuka puasa dengan ditutup doa dari perwakilan NU. Namun tidak semua peserta aksi langsung membubarkan diri, sebagian di antaranya memilih berbuka puasa di lokasi sambil bercengkrama.
Arus lalu lintas di sekitar tempat berlangsungnya demonstrasi tidak terganggu. Kendaraan roda dua dan empat masih bisa melintasi Jalan Merdeka Selatan dari arah Jalan Budi Kemuliaan. Sedangkan akses masuk ke Jalan Medan Merdeka Barat sejak pagi telah ditutup oleh Brimob.
Kepolisian tidak melakukan pengamanan berlebihan untuk mengamankan acara ini. Total hanya sekitar 15 anggota Sabhara yang diturunkan dalam aksi ini.
Pewarta: Rauf Adipati/Suryanto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019