Update: 11 korban aksi 22 Mei dirawat di RSUD Tarakan

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Seorang warga mengamati daftar nama korban luka kericuhan akibat unjuk rasa menolak hasil rekapitulasi KPU di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019). (ANTARA FOTO/ARI)
Jakarta (ANTARA) - Petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Jakarta menyampaikan bahwa terdapat 11 korban kericuhan aksi 22 Mei yang dirawat inap di rumah sakit tersebut hingga Kamis siang, sekira pukul 10.24 WIB.

Tidak lama kemudian sekira pukul 11.00 WIB, dalam pantauan ANTARA, petugas kembali melakukan pemutakhiran di papan data korban dengan mengganti status 3 orang korban yang sebelumnya pulang menjadi rawat inap.

Namun ketika ditanya lebih lanjut, petugas enggan mengkonfirmasi penambahan data korban yang dirawat inap tersebut.

Sebelumnya diberitakan, hingga Kamis, pukul 09.30, sebanyak 64 orang masih dirawat.

Sementara itu pada saat yang sama, total ada 3 orang korban meninggal yang sempat dirawat di RSUD Tarakan.

Masing-masing berinisial AN (17) dan WRR (19) yang meninggal pada Rabu (22/5), serta S (30) warga Tangerang Selatan yang meninggal Kamis dinihari.

Sejumlah 168 orang yang menjadi korban kericuhan aksi massa 22 Mei dilarikan ke RSUD Tarakan sejak Selasa (21/5) hingga Kamis sekira pukul 04.00 WIB.

Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Tarakan belum bersedia memberikan pernyataan secara resmi.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Pengamat: prihatin dan sayangkan aksi demo terus-menerus di Bawaslu Sebelumnya

Pengamat: prihatin dan sayangkan aksi demo terus-menerus di Bawaslu

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS