Jakarta (ANTARA) - Puluhan orang yang diduga sebagai provokator aksi 22 Mei dibawa ke Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Rabu siang.
Puluhan orang yang kebanyakan berusia muda itu berjalan beriringan dengan mendapat pengawalan ketat aparat Kepolisian.
Sebelumnya para terduga provokator kericuhan aksi 22 Mei itu telah diamankan di Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan di Direktorat Kriminal Umum.
Menurut informasi yang diperoleh, puluhan orang yang diduga provokator aksi 22 Mei itu diamankan oleh petugas Kepolisian dari sejumlah lokasi terjadinya kericuhan di Petamburan, Jakarta.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa hingga saat ini Polri telah mengamankan 62 orang yang diduga berperan sebagai provokator aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu yang berakhir ricuh di sejumlah titik di Jakarta.
"Aparat Kepolisian sudah mengamankan lebih dari 62 orang yang diduga sebagai pelaku provokator dan melakukan tindak pidana lainnya," kata Dedi.
Puluhan orang yang kebanyakan berusia muda itu berjalan beriringan dengan mendapat pengawalan ketat aparat Kepolisian.
Sebelumnya para terduga provokator kericuhan aksi 22 Mei itu telah diamankan di Direktorat Tahanan dan Barang Bukti Polda Metro Jaya untuk kemudian dilakukan pemeriksaan di Direktorat Kriminal Umum.
Menurut informasi yang diperoleh, puluhan orang yang diduga provokator aksi 22 Mei itu diamankan oleh petugas Kepolisian dari sejumlah lokasi terjadinya kericuhan di Petamburan, Jakarta.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan bahwa hingga saat ini Polri telah mengamankan 62 orang yang diduga berperan sebagai provokator aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu yang berakhir ricuh di sejumlah titik di Jakarta.
"Aparat Kepolisian sudah mengamankan lebih dari 62 orang yang diduga sebagai pelaku provokator dan melakukan tindak pidana lainnya," kata Dedi.
Pewarta: Sri Muryono dan Yogi Rachman
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019