Surabaya (ANTARA) - Tim gabungan keamanan melakukan penjagaan kantor Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu yang ada di Kota Surabaya, Jawa Timur, Rabu, guna mengantisipasi jika ada pergerakan massa pada Rabu ini.
"Kita jaga KPU Surabaya, KPU Jatim, Bawaslu Surabaya dan Bawaslu Jatim," kata Kepala Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Eddy Cristijanto kepada Antara di Surabaya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya meminta petugas Linmas untuk melakukan pengamanan di sejumlah gereja di Kota Surabaya. "Kita minta petugas linmas di kecamatan untuk patroli," ujarnya.
Saat ditanya berapa personel yang dikerahkan untuk mengamankan kantor KPU dan Bawaslu Surabaya, Eddy mengatakan ada puluhan personel gabungan dari pihak kepolisian dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya meliputi Linmas, Satpol PP, PMK dan Dishub Surabaya.
"Masing-masing satu regu berjumlah tujuh orang melakukan pengamanan di kantor KPU dan Bawaslu Surabaya," ujarnya.
Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan sebelumnya juga telah mengantisipasi dengan mengeluarkan surat edaran Nomor 42/5908/436.7.1/2019 perihal kegiatan belajar di rumah dengan pertimbangan situasi politik yang diperkirakan memanas bertepatan dengan pascapengumuman rekapitulasi hasil perolehan suara Pemilu 2019.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser sebelumnya mengatakan surat edaran Dinas Pendidikan Surabaya itu bagian dari antisipasi ini dengan meilihat situasi politik yang berkembangan pada 22 Mei.
Kebetulan, lanjut dia, para siswa SD dan SMP sudah selesai mengikuti ujian akhir semester sehingga hanya diberikan tugas dari sekolah untuk belajar di rumah pada 22 Mei. Selain itu, kata dia, anak-anak dharapkan bisa bersama dengan orang tua pada tanggal tersebut.
Menurut dia, keputusan tersebut diambil berdasarkan pada pertimbangan agar petugas keamanan di Kota Surabaya bisa lebih fokus menjaga keamanan di beberapa titik. "Biar konsentrasi petugas tidak melebar kemana-mana. Maka anak-anak diliburkan satu hari," ujarnya.
"Kita jaga KPU Surabaya, KPU Jatim, Bawaslu Surabaya dan Bawaslu Jatim," kata Kepala Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Eddy Cristijanto kepada Antara di Surabaya.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya meminta petugas Linmas untuk melakukan pengamanan di sejumlah gereja di Kota Surabaya. "Kita minta petugas linmas di kecamatan untuk patroli," ujarnya.
Saat ditanya berapa personel yang dikerahkan untuk mengamankan kantor KPU dan Bawaslu Surabaya, Eddy mengatakan ada puluhan personel gabungan dari pihak kepolisian dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya meliputi Linmas, Satpol PP, PMK dan Dishub Surabaya.
"Masing-masing satu regu berjumlah tujuh orang melakukan pengamanan di kantor KPU dan Bawaslu Surabaya," ujarnya.
Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pendidikan sebelumnya juga telah mengantisipasi dengan mengeluarkan surat edaran Nomor 42/5908/436.7.1/2019 perihal kegiatan belajar di rumah dengan pertimbangan situasi politik yang diperkirakan memanas bertepatan dengan pascapengumuman rekapitulasi hasil perolehan suara Pemilu 2019.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser sebelumnya mengatakan surat edaran Dinas Pendidikan Surabaya itu bagian dari antisipasi ini dengan meilihat situasi politik yang berkembangan pada 22 Mei.
Kebetulan, lanjut dia, para siswa SD dan SMP sudah selesai mengikuti ujian akhir semester sehingga hanya diberikan tugas dari sekolah untuk belajar di rumah pada 22 Mei. Selain itu, kata dia, anak-anak dharapkan bisa bersama dengan orang tua pada tanggal tersebut.
Menurut dia, keputusan tersebut diambil berdasarkan pada pertimbangan agar petugas keamanan di Kota Surabaya bisa lebih fokus menjaga keamanan di beberapa titik. "Biar konsentrasi petugas tidak melebar kemana-mana. Maka anak-anak diliburkan satu hari," ujarnya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019