Kapolda DIY jamin situasi Yogyakarta kondusif jelang 22 Mei

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Irjen Pol Ahmad Dofiri (Foto ANTARA/Sutarmi)
Kulon Progo (ANTARA) - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta menjamin situasi keamaman menjelang 22 Mei di wilayah ini kondusif, tidak ada pergerakan masyarakat dalam jumlah besar menuju Jakarta dan aksi di daerah.

Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pihaknya tidak menyiapkan strategi khusus mengantisipasi isu aksi massa 22 Mei.

"Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada elemen yang turun ke jalan melakukan aksi. Sampai sekarang kondisi di DIY masih kondusif, pasca KPU mengumumkan pemenang pemilu tadi pagi. Mudah-mudahan Yogyakarta dan seterusnya situasinya kondusif," kata Ahmad Dofiri usia Safari Ramadan TNI/Polri di Markas Kodim 0731/Kulon Progo.

Namun demikian, ia mengakui adanya kemungkinan pergerakan massa ke Jakarta, tapi jumlahnya tidak terlalu besar. Masyarakat dengan kesadaran dan kedewasaan berpolitik, tidak ada penggalangan massa dan menerima hasil pleno KPU pusat atas hasil pilpres dan pileg,

"Pergerakan (massa) dimungkinkan ada tapi sejauh kami tahu, jumlahnya tidak seberapa. Mereka juga dengan kesadaran, kedewasaan. Kalau mau mendoakan ya dari Yogyakarta saja saya rasa sudah cukup," katanya.

Dofiri juga mengatakan hubungan tim pemenangan daerah, baik paslon 01 dan paslon 02 di DIY, sejauh ini baik-baik saja. Bahkan, berdasarkan pertemuan antara Polda DIY, Korem 072 Pamungkas bersama tokoh dari kedua kubu untuk silaturahmi dan koordinasi terjalin dengan baik.

"Harapan kita, kembali setelah KPU mengumumkan hasilnya, kita kembali bersatu membangun Indonesia ke depan. Alhamdulillah di Yogyakarta tidak sampai ada.

Seperti diketahui, sejumlah unsur masyarakat dikabarkan bakal menggelar aksi di Jakarta untuk menyikapi hasil Pemilu 2019. Kondisi tersebut menjadi perhatian khusus dari banyak pihak karena diduga berpotensi terjadi keributan.

Dofiri menyebut, hubungan di antara para pendukung paslon 01 maupun 02 di DIY sejauh ini baik-baik saja. Bahkan, pihaknya bersama Danrem 072 Pamungkas beberapa waktu sudah mengumpulkan para tokoh dari kedua kubu untuk silaturahmi dan koordinasi.

Ia berharap situasi di DIY tetap kondusif hingga waktu-waktu mendatang. Setelah KPU mengumumkan hasil Pemilu secara resmi, semua pihak diharapkannya bisa kembali bersatu untuk membangun Indonesia.

"Di Yogya sampai sekarang tidak ada gontok-gontokan. Ya mungkin waktu kampanye saja, Wajar kan namanya kompetisi. Tapi setelah pencoblosan sampai sekarang semua keadaan baik-baik saja. Rukun, aman, dan ini yang terus kita jaga ke depan," harapnya.

Terkait status siaga I, Dofiri menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan penebalan pasukan sejak operasi Mantap Brata di masa kampanye pemilu lalu. Hal ini menjadi bentuk antisipasi terhadap semua kemungkinan yang bisa terjadi dalam tahapan pemilu.

"Kalau siaga, dalam rangka antisipasi saja. Jangan diartikan lain. Alhamdulillah sampai sekarang dan mudah-mudahan sampai lusa dan seterusnya nanti situasinya tetap sama di Yogya," kata Dofiri.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengharapkan masyarakat Kulon Progo mengutamakan persatuan dan kesatuan di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Waspadai mobilisasi massa, Polres Madiun razia bus Sebelumnya

Waspadai mobilisasi massa, Polres Madiun razia bus

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS