Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menyatakan PPP ikut berjuang memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada pemilu 2019, sehingga kontribusinya lebih besar dibandingkan dengan Pemilu 2014.
"Pada pemilu kali ini, saya berani mengatakan, PPP ingin portofolionya bertambah di kabinet," kata Arsul Sani di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa.
Arsul Sani menjelaskan, pada pemilu 2014 PPP tidak ikut berjuang mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, tapi mendukung setelah Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang pemilu 2019. "Kami mendapat satu kursi menteri di kabinet," katanya.
Pada pemilu 2019, kata dia, PPP sudah mengusung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sejak awal dan ikut berjuang memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, tentunya kontribusinya lebih besar.
"PPP menyadari bahwa penentuan posisi menteri di kabinet adalah hak prerogatif presiden. PPP juga menyadari posisi perolehan kursinya di parlemen, dibandingkan partai lain di KIK (Koalisi Indonesia Kerja)," katanya.
Karena itu, kata Arsul, PPP tidak mau "gede rasa" seperti ketua umum parpol lainnya yang sudah menyebut jumlah kursi menteri. "Kalau PPP menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi," katanya.
Pada pemerintahan presiden Joko Widodo periode 2014-2019, PPP diberikan kursi Menteri Agama yang diduduki oleh kadernya Lukman Hakim Saifuddin.
(T.R024)
"Pada pemilu kali ini, saya berani mengatakan, PPP ingin portofolionya bertambah di kabinet," kata Arsul Sani di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa.
Arsul Sani menjelaskan, pada pemilu 2014 PPP tidak ikut berjuang mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, tapi mendukung setelah Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang pemilu 2019. "Kami mendapat satu kursi menteri di kabinet," katanya.
Pada pemilu 2019, kata dia, PPP sudah mengusung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sejak awal dan ikut berjuang memenangkan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, tentunya kontribusinya lebih besar.
"PPP menyadari bahwa penentuan posisi menteri di kabinet adalah hak prerogatif presiden. PPP juga menyadari posisi perolehan kursinya di parlemen, dibandingkan partai lain di KIK (Koalisi Indonesia Kerja)," katanya.
Karena itu, kata Arsul, PPP tidak mau "gede rasa" seperti ketua umum parpol lainnya yang sudah menyebut jumlah kursi menteri. "Kalau PPP menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Jokowi," katanya.
Pada pemerintahan presiden Joko Widodo periode 2014-2019, PPP diberikan kursi Menteri Agama yang diduduki oleh kadernya Lukman Hakim Saifuddin.
(T.R024)
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019