Pulau Punjung, (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat mengklaim sukses melaksanakan pengawasan Pemilu 2019 baik pilpres dan Pileg.
"Dharmasraya termasuk daerah yang berhasil melaksanakan pemilu, tentu sukses pemilu tidak berlepas dari sukses pengawasan yang kami dilakukan," kata Ketua Bawaslu Dharmasraya Syamsurizal di Pulau Punjung, Jumat.
Ia menjelaskan indikator suksesnya pengawasan di antaranya penguatan lembaga internal yang dilakukan mulai dari panwas kecamatan, panwas tingkat desa hingga kesekretariatan sepanjang tahapan pemilu berlangsung.
Selain itu, Bawaslu juga membangun koordinasi yang intens dengan KPU, Polri, TNI, dan tokoh masyarakat. Seluruh tahapan hingga proses rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten sampai provinsi komunikasi terus dijaga.
"Kami intens membangun komunikasi dan koordinasi dengan seluruh stakeholders, artinya kami selalu mengedepankan upaya pencegahan tanpa ada yang terlewatkan dengan seluruh mitra kerja Bawaslu," katanya.
Bawaslu Dharmasraya juga mengapresiasi tingginya partisipasi masyarakat pada pemilu serentak 2019, yang mana partisipasi pemilih di atas target nasional.
"Partisipasi pemilih mencapai 89,0 persen, ini juga menandakan sukses pemilu di Dharmasraya, serta tidak ada terjadi konflik yang berujung pada tindakan anarkis," katanya.
Ia mengajak masyarakat kembali bersatu setelah Pemilu 17 April 2019. Momentum bulan suci Ramadhan harus dijadikan sebagai sarana merajut persatuan dan kesatuan.
Menurut dia, perbedaan politik merupakan hal biasa dalam demokrasi, sebab hal itu juga telah diatur oleh Undang-undang.
"Jadikan Ramadhan sebagai jembatan penghubung silaturahim antarsesama, pesta demokrasi telah usai, mari kembali ke persatuan," katanya.
"Dharmasraya termasuk daerah yang berhasil melaksanakan pemilu, tentu sukses pemilu tidak berlepas dari sukses pengawasan yang kami dilakukan," kata Ketua Bawaslu Dharmasraya Syamsurizal di Pulau Punjung, Jumat.
Ia menjelaskan indikator suksesnya pengawasan di antaranya penguatan lembaga internal yang dilakukan mulai dari panwas kecamatan, panwas tingkat desa hingga kesekretariatan sepanjang tahapan pemilu berlangsung.
Selain itu, Bawaslu juga membangun koordinasi yang intens dengan KPU, Polri, TNI, dan tokoh masyarakat. Seluruh tahapan hingga proses rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten sampai provinsi komunikasi terus dijaga.
"Kami intens membangun komunikasi dan koordinasi dengan seluruh stakeholders, artinya kami selalu mengedepankan upaya pencegahan tanpa ada yang terlewatkan dengan seluruh mitra kerja Bawaslu," katanya.
Bawaslu Dharmasraya juga mengapresiasi tingginya partisipasi masyarakat pada pemilu serentak 2019, yang mana partisipasi pemilih di atas target nasional.
"Partisipasi pemilih mencapai 89,0 persen, ini juga menandakan sukses pemilu di Dharmasraya, serta tidak ada terjadi konflik yang berujung pada tindakan anarkis," katanya.
Ia mengajak masyarakat kembali bersatu setelah Pemilu 17 April 2019. Momentum bulan suci Ramadhan harus dijadikan sebagai sarana merajut persatuan dan kesatuan.
Menurut dia, perbedaan politik merupakan hal biasa dalam demokrasi, sebab hal itu juga telah diatur oleh Undang-undang.
"Jadikan Ramadhan sebagai jembatan penghubung silaturahim antarsesama, pesta demokrasi telah usai, mari kembali ke persatuan," katanya.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019