Banjarmasin (ANTARA) - Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Yazid Fanani memantau langsung jalannya rapat pleno terbuka penghitungan perolehan suara yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel di Banjarmasin di hari terakhir, Jumat (10/5), di mana situasi masih terjaga kondusif.
Sang jenderal bintang dua di pundak itu pun menginstruksikan personel untuk terus siaga dan tak lengah sedikit pun.
Meski situasi terbilang landai-landai saja, namun Yazid tak mau anggotanya "underestimate" atau meremehkan suatu kondisi tersebut.
"Kita harus pastikan hingga akhir ditutupnya rapat pleno KPU semuanya berjalan aman dan lancar sesuai rencana," tegasnya. Berdasarkan pantauan ANTARA hingga Jumat malam pukul 23.30 WITA, rekapitulasi suara untuk Kabupaten Banjar masih berlangsung di Ballroom Calamus, Rattan Inn Banjarmasin.
Daerah terakhir yang diplenokan tersebut memang memakan waktu paling lama dibanding kabupaten lainnya di Kalsel.
Selain jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak kedua setelah Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar juga terdiri dari 20 kecamatan hingga cukup menguras waktu petugas KPU merampungkan penghitungan secara manual tersebut.
Kemudian faktor lainnya, terjadi protes dari kubu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menemukan perbedaan data hasil perolehan suara sebagaimana yang tercantum dalam berita acara DA.1 dan berita acara DB.1 yang dipegang oleh saksi Partai PKB di Kecamatan Karang Intan, sehingga membuat semakin alot jalannya pleno yang sudah molor satu hari dari jadwal semula dua hari.
Sang jenderal bintang dua di pundak itu pun menginstruksikan personel untuk terus siaga dan tak lengah sedikit pun.
Meski situasi terbilang landai-landai saja, namun Yazid tak mau anggotanya "underestimate" atau meremehkan suatu kondisi tersebut.
"Kita harus pastikan hingga akhir ditutupnya rapat pleno KPU semuanya berjalan aman dan lancar sesuai rencana," tegasnya. Berdasarkan pantauan ANTARA hingga Jumat malam pukul 23.30 WITA, rekapitulasi suara untuk Kabupaten Banjar masih berlangsung di Ballroom Calamus, Rattan Inn Banjarmasin.
Daerah terakhir yang diplenokan tersebut memang memakan waktu paling lama dibanding kabupaten lainnya di Kalsel.
Selain jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbanyak kedua setelah Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar juga terdiri dari 20 kecamatan hingga cukup menguras waktu petugas KPU merampungkan penghitungan secara manual tersebut.
Kemudian faktor lainnya, terjadi protes dari kubu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menemukan perbedaan data hasil perolehan suara sebagaimana yang tercantum dalam berita acara DA.1 dan berita acara DB.1 yang dipegang oleh saksi Partai PKB di Kecamatan Karang Intan, sehingga membuat semakin alot jalannya pleno yang sudah molor satu hari dari jadwal semula dua hari.
Pewarta: Firman
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019