Bawaslu Garut hentikan tiga kasus pelanggaran pemilu

Delapan parpol penuhi ambang batas parlemen, PDIP suara terbanyak
Komisioner Bawaslu Garut, Asep Nurjaman. (Dokumen Feri Purnama)
Garut (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menghentikan tiga kasus dugaan pelanggaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 karena tidak memenuhi peryaratan materiil.

"Ada tiga (kasus) dihentikan karena tidak memenuhi syarat materiil," kata Komisioner Bawaslu Garut, Asep Nurjaman kepada wartawan di Garut, Rabu.

Ia mengatakan, tiga kasus itu dari 10 laporan dugaan pelanggaran pemilu yang diterima Bawaslu Garut selama tahapan pelaksanaan Pemilu 2019.

Laporan itu, kata dia, di antaranya terkait dugaan praktik politik uang, kampanye yang dilakukan pada masa tenang, dan dugaan penggelembungan suara.

"Tiga kasus itu terdiri atas dugaan penggelembungan suara, kampanye di masa tenang, dan politik uang," katanya.

Menurut dia, tujuh kasus lainnya sedang diselidiki lebih lanjut dengan melakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada saksi dan pihak yang dilaporkan.

"Saat ini tujuh kasus sedang proses klarifikasi," katanya.

Ia menambahkan, seluruh kasus pelanggaran itu akan dibahas bersama oleh Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) terdiri atas Kejaksaan Negeri Garut, Polres Garut, dan Bawaslu Garut.

"Hasil klarifikasi nanti akan menjadi bahan pembahasan di Gakkumdu," katanya.
 
Pewarta:
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019
Akademisi: perhitungkan secara matang model pelaksanaan Pemilu 2024 Sebelumnya

Akademisi: perhitungkan secara matang model pelaksanaan Pemilu 2024

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS Selanjutnya

Logistik Pilkada untuk Kabupaten Tangerang mulai didistribusikan ke TPS