Tim Relawan IT menemukan banyak sekali kejanggalan yang harus disampaikan, ada 9.440 kesalahan seperti input data, kesalahan posting di KPU, dan kesalahan angkaJakarta (ANTARA) - Tim Relawan IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menemukan adanya 9.440 kesalahan input data dalam aplikasi Sistem Penghitungan Suara (Situng) KPU RI.
Koordinator Relawan IT BPN Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya, mengatakan temuan itu diperoleh dari hasil verifikasi dan penelitian manual di web Situng KPU sejak 18-29 April 2019.
"Tim Relawan IT menemukan banyak sekali kejanggalan yang harus disampaikan, ada 9.440 kesalahan seperti input data, kesalahan posting di KPU, dan kesalahan angka," kata Mustofa dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan tim relawan juga meneliti data 172.174 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dari 404.290 TPS yang datanya sudah masuk di web Situng KPU atau 42 persen.
Menurut dia, dari 172.174 TPS yang sudah diverifikasi itu, ditemukan eror sebanyak 6 persen, jadi perhari, rata-rata ditemukan 1000 lebih kesalahan entry data di web Situng KPU.
"Kesalahan itu meliputi selisih suara, jumlah pemilih melebihi DPT, dan jumlah suara sah tidak cocok dengan total suara," ujarnya.
Dia mengatakan Tim Relawan IT dalam tiga hari terakhir melakukan verifikasi dan penelitian, hasilnya ada tiga provinsi terbesar yang terjadi kesalahan entry data, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Mustofa menjelaskan, di Jabar ditemukan kesalahan sebanyak 764 TPS atau 8 persen, di Jawa Tengah kesalahan terjadi di 706 TPS atau 7,4 persen, Jatim 385 TPS atau 4 persen.
"Jadi total kesalahannya adalah 19,4 persen, kalau KPU hanya katakan kesalahan 0,004 persen, itu omong kosong," katanya.
Dia mengatakan tim relawan menemukan indikasi adanya pola input dari daerah tertentu tinggi yang menguntungkan Paslon 01, dan merugikan Paslon 02.
Polanya menurut dia sangat baku dan konsisten, yaitu ada yang sangat cepat, tapi ada yang sangat lambat dan itu sangat mencurigakan.
"Angkanya sangat mirip dan konsisten dengan hasil 'quick count' yang dipublikasikan lembaga survei, kebetulan ini sangat tidak masuk akal," katanya.
Baca juga: Data TPS masuk ke Situng KPU sudah 50 persen
Baca juga: BPN: TPF kecurangan Pemilu harus didukung dua kubu
Baca juga: BPN yakin sikap politik Said Iqbal tidak berubah
Baca juga: BPN sambut baik rencana pembentukan TPF kecurangan pemilu
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019