Garut (ANTARA) - Seribuan siswa dan guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Garut menggelar doa bersama agar pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) pada 17 April 2019 berlangsung damai dan sukses sehingga terpilih pemimpin pilihan rakyat di Lapangan SMKN 1 Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.
Kegiatan bertemakan "Doa Bersama untuk Indonesia Damai" dengan sub judul "Siapapun Pemimpinnya Kita Adalah Bersaudara Ciptakan Pemilu Aman dan Damai" dilakukan dengan berkumpul bersama di lapangan untuk berdoa dan mendengarkan arahan tentang pendidikan politik yang baik.
Kepala SMKN 1 Garut Dadang Djohar Arifin yang memimpin langsung doa bersama itu berharap, kegiatan tersebut membuat siswa sebagai pemilih pemula dapat memahami pentingnya memilih pemimpin dengan cara demokrasi.
"Doa bersama ini adalah bagian dari bela negara, ada pendidikan karakter dan belajar tentang menghadapi pemilu," katanya.
Ia menuturkan, sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki kewajiban untuk membangun karakter anak bangsa agar memiliki wawasan yang bijak dalam berpolitik.
Khusus momentum saat ini, kata dia, sehari lagi akan dilaksanakan pemilu, untuk itu siswa yang sadar dan peduli kepada bangsa wajib menyalurkan hak suaranya dalam Pemilu 2019.
"Dengan pemilihan ini mudah-mudahan Indonesia ke depan lebih baik di segala bidang," katanya.
Ia menambahkan, pemilu saat ini khusus pemilihan presiden hanya diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
Menurut dia, dua calon itu merupakan putra terbaik bangsa Indonesia yang siap untuk membangun Indonesia lebih baik.
"Mau nomor satu, mau nomor dua yang penting terbaik untuk bangsa Indonesia," kata Dadang.
Ia berharap, para siswa di Garut dapat berperan aktif untuk mensukeskan pemilu dan tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang menyesatkan dan memecah belah bangsa.
Dalam kondisi pemilu saat ini, kata Dadang, siswa harus cerdas menentukan hak pilihnya, dan tidak terprovokasi dengan isu atau kabar bohong yang menyesatkan.
"Kami ingin semua mendoakan untuk bangsa Indonesia ini yang damai dan aman dalam pesta demokrasi ini," katanya.
Seorang siswa SMKN 1 Garut Tiara Permatasari mengatakan, pemilu merupakan momentum istimewa dalam menentukan pemimpin terbaik dari yang baik.
"Kami berharap pemimpin yang bisa mengubah negara menjadi lebih baik," kata Tiara.
Siswa lainnya Muhamad Rizki Maulana menyatakan, siap menyalurkan hak suaranya dalam pemilu sebagai harapan mendapatkan pemimpin yang lebih baik dan mensejahterakan rakyatnya.
"Terutama kami sebagai siswa berharap nanti ke depannya pendidikan gratis, terutama bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi," katanya.***3***
Kegiatan bertemakan "Doa Bersama untuk Indonesia Damai" dengan sub judul "Siapapun Pemimpinnya Kita Adalah Bersaudara Ciptakan Pemilu Aman dan Damai" dilakukan dengan berkumpul bersama di lapangan untuk berdoa dan mendengarkan arahan tentang pendidikan politik yang baik.
Kepala SMKN 1 Garut Dadang Djohar Arifin yang memimpin langsung doa bersama itu berharap, kegiatan tersebut membuat siswa sebagai pemilih pemula dapat memahami pentingnya memilih pemimpin dengan cara demokrasi.
"Doa bersama ini adalah bagian dari bela negara, ada pendidikan karakter dan belajar tentang menghadapi pemilu," katanya.
Ia menuturkan, sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki kewajiban untuk membangun karakter anak bangsa agar memiliki wawasan yang bijak dalam berpolitik.
Khusus momentum saat ini, kata dia, sehari lagi akan dilaksanakan pemilu, untuk itu siswa yang sadar dan peduli kepada bangsa wajib menyalurkan hak suaranya dalam Pemilu 2019.
"Dengan pemilihan ini mudah-mudahan Indonesia ke depan lebih baik di segala bidang," katanya.
Ia menambahkan, pemilu saat ini khusus pemilihan presiden hanya diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
Menurut dia, dua calon itu merupakan putra terbaik bangsa Indonesia yang siap untuk membangun Indonesia lebih baik.
"Mau nomor satu, mau nomor dua yang penting terbaik untuk bangsa Indonesia," kata Dadang.
Ia berharap, para siswa di Garut dapat berperan aktif untuk mensukeskan pemilu dan tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang menyesatkan dan memecah belah bangsa.
Dalam kondisi pemilu saat ini, kata Dadang, siswa harus cerdas menentukan hak pilihnya, dan tidak terprovokasi dengan isu atau kabar bohong yang menyesatkan.
"Kami ingin semua mendoakan untuk bangsa Indonesia ini yang damai dan aman dalam pesta demokrasi ini," katanya.
Seorang siswa SMKN 1 Garut Tiara Permatasari mengatakan, pemilu merupakan momentum istimewa dalam menentukan pemimpin terbaik dari yang baik.
"Kami berharap pemimpin yang bisa mengubah negara menjadi lebih baik," kata Tiara.
Siswa lainnya Muhamad Rizki Maulana menyatakan, siap menyalurkan hak suaranya dalam pemilu sebagai harapan mendapatkan pemimpin yang lebih baik dan mensejahterakan rakyatnya.
"Terutama kami sebagai siswa berharap nanti ke depannya pendidikan gratis, terutama bisa melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi," katanya.***3***
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019