Jayapura (ANTARA) - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Papua berencana bertemu dengan Ketua PPD dan Ketua Panwas Distrik (Pandis) Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya terkait kotak dan surat suara yang dibakar warga dan menjadi viral di media sosial beberapa waktu lalu.
"Tadi pagi kami tiba di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya dan akan bertemu dengan Ketua PPD dan Pandis Tingginambut," kata komisioner Bawaslu Papua Amandus Situmorang ketika di hubungi dari Kota Jayapura, Jumat.
Menurut dia, dengan bertemu para penyelenggara tingkat bawah yakni PPD dan Pandis Tingginambut, diharapkan Bawaslu Papua mendapatkan keterangan atau penjelasan soal surat suara yang dibakar warga tersebut.
"Harapannya kami ingin mendapatkan kejelasan soal surat suara yang dibakar tersebut," kata Amandus.
Sementara itu, rilis berupa rekaman video yang diterima Antara di Kota Jayapura dari Ketua PPD Tingginambut Edison Wanimbo dan Ketua Pandis Tingginambut Etius Game mengklarifikasi soal surat suara yang dibakar oleh warga setempat.
"Kami berdua mau klarifikasi soal informasi yang tersebar di medsos, bahwa ada penyampaian di Tingginambut tidak ada pelaksanakan pemilu pada 17 April 2019, informasi itu tidak benar," kata Edison Wanimbo.
Menurut dia, para penyelenggara tingkat distrik telah melaksanakan agenda negara pada Rabu (17/4) dengan sukses, setelah itu memisahkan sejumlah dokumen penting yang akan dibawa ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya untuk rapat pleno rekapitulasi suara.
"Kami laksanakan pemilu sesuai jadwal pada 17 April 2019 dengan aman dan lancar, setelah itu kami bergeser ke Mulia dengan sejumlah dokumen resmi, seperti C1 plano, C1-KWK dan lainnya. Dokumen ini kami sudah amankan dan bawa ke Mulia yang kami tinggalkan di distrik hanya kertas (kotak dan surat suara) yang sudah tidak dibutuhkan lagi," katanya.
Sebelumnya, telah beredar rekaman video yang berdurasi kurang lebih 5 menit 7 detik. Dalam rekaman tersebut terlihat tumpukan surat dan kota suara yang sedang terbakar dan diduga sebagai logistik pemilu 2019.
Selain itu terlihat juga seorang ibu dan anak yang sedang membuang sejumlah surat suara ke arah tumpukan tersebut.
Ada juga suara dari orang yang merekam video tersebut dan menyebutkan bahwa "Selamat siang. Inilah tempat pembakaran kotak suara maupun surat suara di Distrik Tingginambut. Masyarakat melakukan pembakaran, tolong teman-teman viralkan di media sosial...."
"Tadi pagi kami tiba di Mulia, Kabupaten Puncak Jaya dan akan bertemu dengan Ketua PPD dan Pandis Tingginambut," kata komisioner Bawaslu Papua Amandus Situmorang ketika di hubungi dari Kota Jayapura, Jumat.
Menurut dia, dengan bertemu para penyelenggara tingkat bawah yakni PPD dan Pandis Tingginambut, diharapkan Bawaslu Papua mendapatkan keterangan atau penjelasan soal surat suara yang dibakar warga tersebut.
"Harapannya kami ingin mendapatkan kejelasan soal surat suara yang dibakar tersebut," kata Amandus.
Sementara itu, rilis berupa rekaman video yang diterima Antara di Kota Jayapura dari Ketua PPD Tingginambut Edison Wanimbo dan Ketua Pandis Tingginambut Etius Game mengklarifikasi soal surat suara yang dibakar oleh warga setempat.
"Kami berdua mau klarifikasi soal informasi yang tersebar di medsos, bahwa ada penyampaian di Tingginambut tidak ada pelaksanakan pemilu pada 17 April 2019, informasi itu tidak benar," kata Edison Wanimbo.
Menurut dia, para penyelenggara tingkat distrik telah melaksanakan agenda negara pada Rabu (17/4) dengan sukses, setelah itu memisahkan sejumlah dokumen penting yang akan dibawa ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya untuk rapat pleno rekapitulasi suara.
"Kami laksanakan pemilu sesuai jadwal pada 17 April 2019 dengan aman dan lancar, setelah itu kami bergeser ke Mulia dengan sejumlah dokumen resmi, seperti C1 plano, C1-KWK dan lainnya. Dokumen ini kami sudah amankan dan bawa ke Mulia yang kami tinggalkan di distrik hanya kertas (kotak dan surat suara) yang sudah tidak dibutuhkan lagi," katanya.
Sebelumnya, telah beredar rekaman video yang berdurasi kurang lebih 5 menit 7 detik. Dalam rekaman tersebut terlihat tumpukan surat dan kota suara yang sedang terbakar dan diduga sebagai logistik pemilu 2019.
Selain itu terlihat juga seorang ibu dan anak yang sedang membuang sejumlah surat suara ke arah tumpukan tersebut.
Ada juga suara dari orang yang merekam video tersebut dan menyebutkan bahwa "Selamat siang. Inilah tempat pembakaran kotak suara maupun surat suara di Distrik Tingginambut. Masyarakat melakukan pembakaran, tolong teman-teman viralkan di media sosial...."
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019