Jakarta (ANTARA) - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sementara semakin tertinggal hampir 3,5 juta suara dari pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin berdasarkan data penghitungan suara "real count" KPU RI pada Selasa petang.
Ketertinggalan Prabowo-Sandiaga dari Jokowi-Ma'ruf Amin pada Selasa pagi sebesar tiga juta suara.
Hingga pukul 18.00 WIB, KPU RI melalui situs Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) mencatat Joko Widodo-Ma'ruf Amin memperoleh suara sebanyak 55,18 persen atau sebesar 18.369.238 suara.
Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sementara tertinggal mendapat 44,82 persen atau 14.922.961 suara.
Penghitungan "real count" suara sementara Pemilu 2019 oleh KPU RI tersebut telah mencakup 21,64 persen tempat pemungutan suara (TPS) atau sebanyak 176.047 dari total 813.350 TPS.
Rekapitulasi penghitungan suara ini dilakukan KPU secara terus-menerus berdasarkan data C1 dari seluruh TPS di Indonesia.
Proses pergerakan jumlah penghitungan suara ini dapat diakses publik secara terbuka melalui progam Situng KPU.
KPU melakukan rekapitulasi suara Pemilu 2019 sejak 18 April 2019 hingga 22 Mei 2019.
Ketertinggalan Prabowo-Sandiaga dari Jokowi-Ma'ruf Amin pada Selasa pagi sebesar tiga juta suara.
Hingga pukul 18.00 WIB, KPU RI melalui situs Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) mencatat Joko Widodo-Ma'ruf Amin memperoleh suara sebanyak 55,18 persen atau sebesar 18.369.238 suara.
Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sementara tertinggal mendapat 44,82 persen atau 14.922.961 suara.
Penghitungan "real count" suara sementara Pemilu 2019 oleh KPU RI tersebut telah mencakup 21,64 persen tempat pemungutan suara (TPS) atau sebanyak 176.047 dari total 813.350 TPS.
Rekapitulasi penghitungan suara ini dilakukan KPU secara terus-menerus berdasarkan data C1 dari seluruh TPS di Indonesia.
Proses pergerakan jumlah penghitungan suara ini dapat diakses publik secara terbuka melalui progam Situng KPU.
KPU melakukan rekapitulasi suara Pemilu 2019 sejak 18 April 2019 hingga 22 Mei 2019.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019