Bandung (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memberikan apresiasi kepada bupati dan wali kota karena telah berhasil meningkatkan kesadaran politik rakyat terkait tingkat partisipasi pemilih berbagai kabupaten/kota di Jawa Barat pada Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019, banyak meningkat dari sebelumnya.
"Alhamdulillah saya bangga karena penyelenggaraan pemilu se-Jawa Barat secara umum sukses. Ada kenaikan angka partisipasi pemilih hampir di seluruh daerah, kenaikan paling kecil lima persen yang paling besar 16 persen," kata Wagub Jabar saat memimpin konferensi video atau video conference di Desk Pilkada Jabar, Gedung Sate Bandung, Kamis.
Didampingi anggota Bawaslu, KPU Jabar, TNI/ Polri serta unsur Forkopimda yang lain, Wagub Jabar mengatakan hal tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat untuk berpolitik meningkat ditambah peran dari kepala daerah dan jajarannya juga.
Apresiasi terutama kepada Wali Kota Bandung Oded M Danial yang berhasil meningkatkan angka partisipasi pemilih dari sebelumnya 77 persen menjadi 86,5 persen.
"Dari laporan Kota Bandung, angka partisipasinya meningkat luar biasa. Penyelenggaraannya juga sangat kondusif dan jurdil. Memang ini yang kita harapkan," kata Wagub.
Dalam konferensi video, Uu memang menanyakan kepada para bupati dan wali kota jalannya pemilu di daerah masing-masing.
Hasilnya, kata dia, penyelenggaraan pemilu di Jawa Barat secara umum berjalan kondusif dan aman meski ada kendala teknis seperti keterlambatan kotak suara, kertas suara yang tertukar dan kurang, serta mati listrik, namun hal itu cepat ditangani.
"Dari pantauan kami dan laporan masuk tidak ada masalah yang krusial seperti ada warga yang belum dapat C6 tapi tetap bisa mencoblos karena menggunakan KTP. Ada juga di Pangandaran yang sempat mati lampu saat perhitungan suara dan sedikit kertas yang tertukar di Cianjur tapi semua ditangani dengan cepat dan tidak mengganggu," kata Uu.
Meskipun begitu, Wagub tetap mengimbau khususnya kepada aparat untuk lebih fokus pada pengamanan pergeseran kertas suara karena proses tahapan pemilu masih belum berakhir.
Hal itu agar tidak merusak suasana Jabar yang sudah kondusif dan lancar.
"Karena proses tahapan pemilu belum selesai, saya minta kepala daerah bersama TNI-Polri untuk fokus perhatiannya pada pergeseran kotak suara agar tidak ada hal yang dapat merusak suasana yang sudah kondusif ini," katanya.
"Alhamdulillah saya bangga karena penyelenggaraan pemilu se-Jawa Barat secara umum sukses. Ada kenaikan angka partisipasi pemilih hampir di seluruh daerah, kenaikan paling kecil lima persen yang paling besar 16 persen," kata Wagub Jabar saat memimpin konferensi video atau video conference di Desk Pilkada Jabar, Gedung Sate Bandung, Kamis.
Didampingi anggota Bawaslu, KPU Jabar, TNI/ Polri serta unsur Forkopimda yang lain, Wagub Jabar mengatakan hal tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat untuk berpolitik meningkat ditambah peran dari kepala daerah dan jajarannya juga.
Apresiasi terutama kepada Wali Kota Bandung Oded M Danial yang berhasil meningkatkan angka partisipasi pemilih dari sebelumnya 77 persen menjadi 86,5 persen.
"Dari laporan Kota Bandung, angka partisipasinya meningkat luar biasa. Penyelenggaraannya juga sangat kondusif dan jurdil. Memang ini yang kita harapkan," kata Wagub.
Dalam konferensi video, Uu memang menanyakan kepada para bupati dan wali kota jalannya pemilu di daerah masing-masing.
Hasilnya, kata dia, penyelenggaraan pemilu di Jawa Barat secara umum berjalan kondusif dan aman meski ada kendala teknis seperti keterlambatan kotak suara, kertas suara yang tertukar dan kurang, serta mati listrik, namun hal itu cepat ditangani.
"Dari pantauan kami dan laporan masuk tidak ada masalah yang krusial seperti ada warga yang belum dapat C6 tapi tetap bisa mencoblos karena menggunakan KTP. Ada juga di Pangandaran yang sempat mati lampu saat perhitungan suara dan sedikit kertas yang tertukar di Cianjur tapi semua ditangani dengan cepat dan tidak mengganggu," kata Uu.
Meskipun begitu, Wagub tetap mengimbau khususnya kepada aparat untuk lebih fokus pada pengamanan pergeseran kertas suara karena proses tahapan pemilu masih belum berakhir.
Hal itu agar tidak merusak suasana Jabar yang sudah kondusif dan lancar.
"Karena proses tahapan pemilu belum selesai, saya minta kepala daerah bersama TNI-Polri untuk fokus perhatiannya pada pergeseran kotak suara agar tidak ada hal yang dapat merusak suasana yang sudah kondusif ini," katanya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019