Jayapura (ANTARA) - Gubernur Papua Lukas Enembe meminta masyarakat di wilayahnya untuk menunggu info resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat terkait hasil pemilihan presiden (pilpres) dan legislatif (pileg) 2019 dan tidak saling mengklaim kemenangan atas pilihannya.
"Jadi biarkan perhitungan cepat dilakukan meskipun hasilnya biasanya benar, tetapi masyarakat harus tetap menunggu info resmi dari KPU terkait hal tersebut," katanya di Jayapura, Kamis.
Menurut Lukas, apapun hasil dari perhitungan cepat kini, masyarakat harus tetap menunggu hingga 22 April 2019 karena sosok tersebut yang akan menjadi Presiden RI.
"Jangan karena merasa menang atas perhitungan cepat lalu menyebar berita bohong dan akhirnya membuat onar, itu tidak diperbolehkan," ujarnya.
Dia menjelaskan pada kelompok-kelompok yang berusaha mengganggu stabilitas keamanan baik nasional maupun di daerah, pasti aparat keamanan akan mengamankan.
"Kami bersyukur karena situasi di Papua selama pelaksanaan pemilu kali ini baik, meskipun ada sejumlah TPS di pegunungan dan di ibu kota provinsi harus menunda pencoblosan lalu mencoblos hari ini (18/4)," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap KPU ke depan dapat bekerja lebih profesional lagi sehingga hal-hal seperti pencoblosan susulan ini tidak terulang lagi.
"Ke depan perencanaan pemilu harus dipersiapkan dengan lebih baik, KPU juga harus mengatur waktu agar proses pencoblosan dapat berjalan lancar," ujarnya lagi.*
Baca juga: Pencoblosan susulan di Jayapura Selatan diwarnai hujan deras
Baca juga: Warga Jayapura dan Abepura diminta kembali memilih
"Jadi biarkan perhitungan cepat dilakukan meskipun hasilnya biasanya benar, tetapi masyarakat harus tetap menunggu info resmi dari KPU terkait hal tersebut," katanya di Jayapura, Kamis.
Menurut Lukas, apapun hasil dari perhitungan cepat kini, masyarakat harus tetap menunggu hingga 22 April 2019 karena sosok tersebut yang akan menjadi Presiden RI.
"Jangan karena merasa menang atas perhitungan cepat lalu menyebar berita bohong dan akhirnya membuat onar, itu tidak diperbolehkan," ujarnya.
Dia menjelaskan pada kelompok-kelompok yang berusaha mengganggu stabilitas keamanan baik nasional maupun di daerah, pasti aparat keamanan akan mengamankan.
"Kami bersyukur karena situasi di Papua selama pelaksanaan pemilu kali ini baik, meskipun ada sejumlah TPS di pegunungan dan di ibu kota provinsi harus menunda pencoblosan lalu mencoblos hari ini (18/4)," katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap KPU ke depan dapat bekerja lebih profesional lagi sehingga hal-hal seperti pencoblosan susulan ini tidak terulang lagi.
"Ke depan perencanaan pemilu harus dipersiapkan dengan lebih baik, KPU juga harus mengatur waktu agar proses pencoblosan dapat berjalan lancar," ujarnya lagi.*
Baca juga: Pencoblosan susulan di Jayapura Selatan diwarnai hujan deras
Baca juga: Warga Jayapura dan Abepura diminta kembali memilih
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019