London (ANTARA) - Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Stockholm tengah melakukan penghitungan hasil pemungutan suara di TPSLN Stockholm seperti halnya PPLN di seluruh dunia yang melakukan proses penghitungan suara, secara serentak Rabu (17/4).
"Yak, suara sah!”, seru Monica Utari Mariana, Ketua PPLN yang tengah melakukan proses penghitungan suara di KBRI Stockholm yang beralamat di Kungsbroplan 1, Stockholm.
Pensosbud KBRI Stockholm, Fajar Primananda kepada Antara London, Rabu, anggota PPLN, KPPSLN, Saksi, dan anggota masyarakat memenuhi kantor KBRI di gedung lantai 4 sejak jam 07.00 pagi.
Semua bersemangat melakukan penghitungan suara. Panitia Pemilu bekerja dengan baik, saya berharap proses ini berjalan dengan lancar dan semua pihak dapat menerima hasil akhir dengan baik,” ujar Fahmedy Jazid, salah satu Saksi dalam proses penghitungan suara tersebut.
Dubes Indonesia di Stockholm, Bagas Hapsoro mengatakan proses pemungutan suara pada tanggal 13 April berlangsung dengan baik, dan sekarang tengah menghitung hasilnya. "Saya berterima kasih atas kerja keras PPLN, KPPSLN, saksi, serta dukungan dari anggota masyarakat yang terus mengawal proses demokrasi ini," ujar Dubes.
Pemungutan suara di Stockholm dilakukan Sabtu (13/4), sebanyak 231 orang menggunakan hak pilihnya. ”Untuk surat suara yang terpakai pada pemungutan suara di TPSLN Stockholm sebanyak 231 untuk Presiden dan Wakil Presiden (PWP), dan DPR sebanyak 196," ujar Ernest Hadinoto, Sekretaris PPLN.
Sementara melalui pos, hingga jam 08.00 pagi terdapat 556 Amplop 3 PWP dan 558 Amplop 3 DPR, total yang dihitung hari ini ada 787 untuk PWP dan 754 untuk DPR. Amplop 2 untuk pemilih Pos masih ditunggu hingga penghitungan suara Pos selesai," demikian Ernest.
Sesuai keputusan Pemerintah, tanggal 17 April ditetapkan sebagai hari penghitungan suara secara serentak dan merupakan hari libur, walaupun demikian di Stockholm, hari ini tetap hari kerja biasa. Namun, tidak mengendurkan semangat anggota masyarakat yang ingin menyaksikan proses penghitungan suara.
”Hari ini saya pindah shift sore demi penghitungan, satu hari yang saya rasa penting untuk keberlangsungan pemerintahan negara kita lima tahun ke depan," ujar Ningtyas Ternow, anggota masyarakat yang menyaksikan proses penghitungan suara.*
Baca juga: MPR minta Dubes RI respon polemik pemungutan suara luar negeri
Baca juga: Perolehan suara Prabowo-Sandi unggul di Suriah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019