Jakarta (ANTARA) - Tersangka kasus dugaan tindakan pencurian informasi kartu debit atau kredit bank (skimming), Ramyadjie Priambodo menggunakan hak suaranya di TPS 15 Rumah Tahanan Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu.
Ramyadjie yang disebut-sebut sebagai kerabat jauh salah satu kontestan pemilu tersebut mengenakan masker saat menunggu antrean.
Ramyadjie duduk di deretan belakang bangku yang diduduki oleh terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks, Ratna Sarumpaet. Dia mendapatkan giliran mencoblos setelah Ratna.
Saat ditanya awak media, Ramyadjie enggan memberikan pernyataan dan langsung pergi tanpa memberikan pernyataan apapun.
Sementara, Ratna Sarumpaet berharap dalam Pemilu 2019 yang dijalankan serentak antara pemilihan presiden dan pemilihan umum legislatif, Indonesia tetap damai dan demokrasi berjalan dengan baik.
"Harapannya semua baik-baik saja, semua damai, apapun hasilnya kita musti terima dengan baik dan lapang dada," kata Ratna.
Selain Ratna dan Ramyadjie, dua tahanan titipan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga memberikan suaranya dalam Pemilu kali ini.
Sebanyak 538 tahanan yang mendekam di Rutan Polda Metro Jaya sudah diverifikasi oleh KPU dan diperbolehkan ikut mencoblos. Pencoblosan di rutan itu dimulai sejak pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Para tahanan, memberikan hak suaranya di TPS yang ada di Polda Metro, yakni TPS 15 dan 14 yang masing-masing berada di rutan dekat gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum/Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dan di dekat gedung Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.
Pemilu 2019 berlangsung pada 17 April 2019 yang berjalan serentak antara pemilihan legislatif dan pemilihan presiden (pilpres).
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang dilaksanakan pada 17 April 2019.
Baca juga: Polisi limpahkan berkas kasus pembobolan ATM ke Kejaksaan Tinggi
Baca juga: Polisi: kartu RP mampu bobol jutaan rupiah sekali transaksi
Baca juga: Polisi: RP dapat data nasabah dari pasar gelap
Ramyadjie yang disebut-sebut sebagai kerabat jauh salah satu kontestan pemilu tersebut mengenakan masker saat menunggu antrean.
Ramyadjie duduk di deretan belakang bangku yang diduduki oleh terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks, Ratna Sarumpaet. Dia mendapatkan giliran mencoblos setelah Ratna.
Saat ditanya awak media, Ramyadjie enggan memberikan pernyataan dan langsung pergi tanpa memberikan pernyataan apapun.
Sementara, Ratna Sarumpaet berharap dalam Pemilu 2019 yang dijalankan serentak antara pemilihan presiden dan pemilihan umum legislatif, Indonesia tetap damai dan demokrasi berjalan dengan baik.
"Harapannya semua baik-baik saja, semua damai, apapun hasilnya kita musti terima dengan baik dan lapang dada," kata Ratna.
Selain Ratna dan Ramyadjie, dua tahanan titipan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga memberikan suaranya dalam Pemilu kali ini.
Sebanyak 538 tahanan yang mendekam di Rutan Polda Metro Jaya sudah diverifikasi oleh KPU dan diperbolehkan ikut mencoblos. Pencoblosan di rutan itu dimulai sejak pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB.
Para tahanan, memberikan hak suaranya di TPS yang ada di Polda Metro, yakni TPS 15 dan 14 yang masing-masing berada di rutan dekat gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum/Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya dan di dekat gedung Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya.
Pemilu 2019 berlangsung pada 17 April 2019 yang berjalan serentak antara pemilihan legislatif dan pemilihan presiden (pilpres).
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang dilaksanakan pada 17 April 2019.
Baca juga: Polisi limpahkan berkas kasus pembobolan ATM ke Kejaksaan Tinggi
Baca juga: Polisi: kartu RP mampu bobol jutaan rupiah sekali transaksi
Baca juga: Polisi: RP dapat data nasabah dari pasar gelap
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019