Jakarta (ANTARA) - Pemantau Pemilu 2019 asal Afghanistan Abdul Aziz Basir memuji kesiapan pelaksanaan pemilihan umum serentak di Indonesia yang dinilai sangat baik.
Abdul Aziz, yang merupakan anggota komisi penyelenggara pemilu Afghanistan atau Independent Election Commission of Afghanistan (IEC) mengatakan di Jakarta, Rabu, bahwa dirinya cukup kagum dengan penyelenggaraan pemilu serentak di Indonesia yang berjalan dengan rapi.
“Semuanya sangat baik, terutama dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mempersiapkan tempat pemungutan suara (TPS) dengan sangat baik,” kata Abdul Aziz di sela-sela kunjungan ke TPS-TPS di rumah tahanan kelas 1A Cipinang, Jakarta Timur.
Ia berharap agar pemilu yang akan berlangsung di Afghanistan dalam beberapa bulan ke depan juga dapat berjalan dengan baik.
Abdul Aziz merupakan salah satu pemantau asing yang turut mengikuti proses pemilu di Indonesia, sebagai bagian dari Election Visit Program yang diselenggarakan oleh KPU.
Kegiatan itu diikuti oleh 35 perwakilan dari lembaga penyelenggara pemilu di berbagai negara, termasuk Afghanistan, Bhutan, Malaysia, Rusia, Pakistan, dan Sri Lanka.
Selain itu, ratusan pemantau dari kedutaan besar asing di Indonesia, lembaga non-pemerintah internasional dan dalam negeri, media massa asing dan nasional, serta kementerian/lembaga, dan perguruan tinggi juga turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Para delegasi diajak ke beberapa tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April dan menyaksikan jalannya proses pemungutan serta penghitungan suara.
TPS di lembaga permasyarakatan, perumahan kumuh, area padat penduduk dan permukiman elit menjadi tujuan yang akan disambangi para pemantau.
Pemilihan calon presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 diikuti oleh dua pasangan calon, yakni nomor urut 01 petahana Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma’ruf Amin, serta paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Pemilihan Presiden 2019 merupakan pemilu serentak yang diselenggarakan bersamaan dengan pemilihan anggota DPR RI, DPRD dan DPD.*
Baca juga: Kardus bekas dijadikan bilik suara di Bengkalis
Baca juga: Napi Lapas Makassar resah belum terima surat suara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019