Palu (ANTARA) - Bupati Banggai, Sulawesi Tengah, Herwin Yatim menyesalkan kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kabupaten itu karena tujuh dari 23 kecamatan di daerah itu belum terdistribusi logistik pemilu hingga Rabu pagi.
"Keterlambatan terjadi disebabkan tidak profesionalnya manajemen KPU Banggai," kata Herwin melalui WhatsApp kepada Antara, Rabu.
Dia mengatakan sejak beberapa hari sebelumnya, Pemkab bersama unsur Forkompimda Banggai telah menawarkan jasa TNI, Polri dan Polisi Pamong Praja untuk membantu distribusi logistik, namun ditolak.
"Alasannya masih mampu dengan tenaga yang ada. Tapi hasilnya," kata Herwin.
Informasi yang dihimpun menyebutkan sejumlah TPS di Desa Sinorang, Kecamatan Batui Selatan belum mendapat logistik sehingga banyak pemilih yang pulang dan membubarkan diri dari TPS.
Sebagai kepala daerah, Herwin mengimbau masyarakat khususnya di tujuh kecamatan di daerahnya agar tetap tenang karena pemerintah akan menjamin hak warga untuk tetap bisa menyalurkan haknya.
"Sekarang kami semua turun tangan membantu sesuai aturan dan mekanisme yang ada sehingga KPU bisa menyalurkan logistik pemilu ke semua daerah itu," katanya.
Sebelumnya hingga H-1 pencoblosan, distribusi logistik baru mencapai 10 kecamatan dari 23 kecamatan di daerah itu.
Ketua KPU Banggai Zaidul Bahri Mokoagow mengemukakan hingga Selasa pagi, pendistribusian logistik baru mencapai 10 kecamatan, tapi dia optimistis pendistribusian selesai sebelum waktu pencoblosan.
"Kecamatan terjauh seperti Nuhon, Simpang Raya, Bunta dan Balantak sudah terkirim. Tadi diberangkatkan lagi untuk wilayah dataran Toili. Jadi tinggal wilayah terdekat yang akan kami salurkan," kata Zaidul.*
Baca juga: Usia senja tak surutkan semangat Mbah Agus (87) datangi TPS
Baca juga: Polri ingatkan penyelenggara pemilu tidak halangi warga mencoblos
"Keterlambatan terjadi disebabkan tidak profesionalnya manajemen KPU Banggai," kata Herwin melalui WhatsApp kepada Antara, Rabu.
Dia mengatakan sejak beberapa hari sebelumnya, Pemkab bersama unsur Forkompimda Banggai telah menawarkan jasa TNI, Polri dan Polisi Pamong Praja untuk membantu distribusi logistik, namun ditolak.
"Alasannya masih mampu dengan tenaga yang ada. Tapi hasilnya," kata Herwin.
Informasi yang dihimpun menyebutkan sejumlah TPS di Desa Sinorang, Kecamatan Batui Selatan belum mendapat logistik sehingga banyak pemilih yang pulang dan membubarkan diri dari TPS.
Sebagai kepala daerah, Herwin mengimbau masyarakat khususnya di tujuh kecamatan di daerahnya agar tetap tenang karena pemerintah akan menjamin hak warga untuk tetap bisa menyalurkan haknya.
"Sekarang kami semua turun tangan membantu sesuai aturan dan mekanisme yang ada sehingga KPU bisa menyalurkan logistik pemilu ke semua daerah itu," katanya.
Sebelumnya hingga H-1 pencoblosan, distribusi logistik baru mencapai 10 kecamatan dari 23 kecamatan di daerah itu.
Ketua KPU Banggai Zaidul Bahri Mokoagow mengemukakan hingga Selasa pagi, pendistribusian logistik baru mencapai 10 kecamatan, tapi dia optimistis pendistribusian selesai sebelum waktu pencoblosan.
"Kecamatan terjauh seperti Nuhon, Simpang Raya, Bunta dan Balantak sudah terkirim. Tadi diberangkatkan lagi untuk wilayah dataran Toili. Jadi tinggal wilayah terdekat yang akan kami salurkan," kata Zaidul.*
Baca juga: Usia senja tak surutkan semangat Mbah Agus (87) datangi TPS
Baca juga: Polri ingatkan penyelenggara pemilu tidak halangi warga mencoblos
Pewarta: Adha Nadjemudin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019