11 kecamatan di Banggai terancam tidak laksanakan pencoblosan

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Kapolres Banggai AKBP Moh Soleh ikut mengangkat logistik pemilu ke gudang untuk disiapkan guna distribusi ke sejumlah kecamatan, Selasa petang (16/4) (Antaranews Sulteng/Steven Pontoh)
Kami datang ke sini hanya ingin membantu, biar cepat selesai karena ini sudah siang, sementara besok sudah 'voting day, kata Kapolres.
Luwuk (ANTARA) - Keterlambatan pendistribusian logistik pemilihan umum (Pemilu) oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, mengakibatkan 11 kecamatan di daerah itu terancam tidak bisa melakukan pencoblosan pada Pemilu, Rabu (17/4).

Melihat kondisi itu, Kapolres Banggai AKBP Moch Sholeh dan Kajari Banggai Ramdhanu Dwiantoro di Luwuk, Selasa petang, turun langsung ke lokasi untuk mengawasi proses pengepakan dan pendistribusian logistik pemilu di KPU Banggai.

Kedua anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) ini tampak memarahi sejumlah komisioner dan Sekretariat KPU Banggai yang dinilai lamban dalam menangani pengepakan dan pendistribusian logistik ke 23 kecamatan di Kabupaten Banggai.

Bahkan, saking lambannya gerakan KPU dalam melakukan pengepakan, Kajari Banggai Ramdhanu sempat mengancam akan memerintahkan anggotanya untuk memeriksa penggunaan anggaran di KPU atas alasan kurangnya personil pengepakan logistik pemilu.

"Kami datang ke sini hanya ingin membantu, biar cepat selesai karena ini sudah siang, sementara besok sudah 'voting day,'" kata Kapolres.

Kapolres sempat memarahi komisioner dan sekretariat yang dinilai kurang agresif dalam memanajerial proses pengepakan dan pendistribusian logistik, sebab hingga Selasa sore, pendistribusian logistik baru mencapai 12 kecamatan dari 23 kecamatan..

"Kita bukan marah tapi mengingatkan bahwa waktunya sudah mepet sekali. Kalau terlambat ini bisa jadi masalah makanya kita percepat," tuturnya.

Sementara itu, Kajari Banggai Ramdhanu terus memantau proses pengepakan dan pengangkutan logistik ke sejumlah kecamatan yang belum terdistribusi. Ia terlihat mengingatkan agar pelepasan logistik tidak salah dan wajih dilampirkan dengan berita acara.

"Jangan dulu istirahat sebelum semua selesai. Panggil semua personil KPU dari komisioner hingga staf bantu relawan pengepakan biar cepat. Segera selesaikan," katanya.

Ketua KPU Banggai Zaidul Bahri Mokoagow dengan wajah lusuh mengemukakan bahwa pihaknya masih optimististis pendistribusian logistik pemilu tuntas Selasa malam ini. Alasannya, karena lokasi terjauh dan terbanyak TPS sudah terdistribusi.

"Kami optimistis selesai hari ini. Karena yang belum dapat logistik ini tinggal kecamatan yang ada di pinggiran ibu kota kabupaten," terangnya.

Pantauan di lapangan, Kapolres Banggai sampai harus meminta bantuan personil Polisi Pamong Praja untuk turun membantu pengangkutan logistik dan mendirikan tiga tenda lagi, sementara proses pengepakan belum juga selesai.

Tumpukan kertas suara dan logistik lainnya masih menumpuk di dalam ruangan KPU Banggai. Di sisi lain, kondisi alam di Kota Luwuk sudah mulai mendung. Jika hujan turun, sejumlah kotak suara dikhawatirkan akan basah.
Pewarta:
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019
Anies memastikan kesiapan pemilu di Pulau Sabira Sebelumnya

Anies memastikan kesiapan pemilu di Pulau Sabira

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024