Depok (ANTARA) - Wali Kota Depok Mohammad Idris disambut oleh dua ondel-ondel berwarna biru ketika akan memberikan hak suaranya di TPS 27, Jatimulya Cilodong Kota Depok, Jawa Barat, Rabu.
Kedua ondel-ondel yang sejak pagi menunggu kedatangan pemimpin Depok ini menari-nari diiringi oleh alunan musik Betawi.
Wali Kota datang ke TPS 27 pada pukul 09.10 WIB ditemani oleh istrinya Elly Farida.
"Saya apresiasi para petugas TPS yang sudah begadang untuk mensukseskan jalannya pemilu," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris usai memberikan hak suaranya.
Idris mengakui pelaksanaan pemilu serentak yang pertama kali dilakukan ini masih banyak yang harus disempurnakan terutama sosialisasi tata cara pencoblosan kepada masyarakat.
"Masyarakat terutama emak-emak masih banyak yang bingung karena ada lima kertas suara," ujarnya.
Menurut Idris, ini artinya masyarakat masih bingung karena belum tersosialisasi dengan baik. "Saya saja yang sudah paham melihat kertas yang banyak masih bingung," katanya.
Idris mengakui gaung pilpres lebih bergema dibandingkan dengan pemilihan legislatif tingkat pusat dan daerah dan juga pemilihan anggota DPD. "Ini tentunya menjadi PR bagi kita semua untuk bisa menyosialisasikan pemilu legislatif lebih baik lagi," katanya.
Idris berharap ke depannya sosialisasi lebih masif lagi sehingga masyarakat lebih mengetahui lagi pilihan untuk legislatif.*
Baca juga: Gubernur Jatim ajak hormati hasil penghitungan suara
Baca juga: KPPS Gampong Nusa pakai baju petani dan adat
Kedua ondel-ondel yang sejak pagi menunggu kedatangan pemimpin Depok ini menari-nari diiringi oleh alunan musik Betawi.
Wali Kota datang ke TPS 27 pada pukul 09.10 WIB ditemani oleh istrinya Elly Farida.
"Saya apresiasi para petugas TPS yang sudah begadang untuk mensukseskan jalannya pemilu," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris usai memberikan hak suaranya.
Idris mengakui pelaksanaan pemilu serentak yang pertama kali dilakukan ini masih banyak yang harus disempurnakan terutama sosialisasi tata cara pencoblosan kepada masyarakat.
"Masyarakat terutama emak-emak masih banyak yang bingung karena ada lima kertas suara," ujarnya.
Menurut Idris, ini artinya masyarakat masih bingung karena belum tersosialisasi dengan baik. "Saya saja yang sudah paham melihat kertas yang banyak masih bingung," katanya.
Idris mengakui gaung pilpres lebih bergema dibandingkan dengan pemilihan legislatif tingkat pusat dan daerah dan juga pemilihan anggota DPD. "Ini tentunya menjadi PR bagi kita semua untuk bisa menyosialisasikan pemilu legislatif lebih baik lagi," katanya.
Idris berharap ke depannya sosialisasi lebih masif lagi sehingga masyarakat lebih mengetahui lagi pilihan untuk legislatif.*
Baca juga: Gubernur Jatim ajak hormati hasil penghitungan suara
Baca juga: KPPS Gampong Nusa pakai baju petani dan adat
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019