Jakarta (ANTARA) - Calon Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyebutkan satu dari tiga anak di Indonesia tidak sarapan karena tidak mampu.
"Banyak orang kurang beruntung, studinya satu dari anak tidak makan pagi," kata Prabowo dalam Debat Capres Kelima di Jakarta, Sabtu.
Prabowo mengatakan saat ini sudah mulai dilakukan sedekah susu di Provinsi DKI Jakarta untuk anak-anak sekolah dasar.
Untuk itu, Ia ingin meningkatkan peningkatan gizi kepada anak sekolah-sekolah kalau perlu hingga SMP dan SMA.
"Kita harus intervensi memberikan susu sebagai makan pagi dari SD, SMP sampai SMA," katanya.
Ia mengatakan generasi bangsa harus mampu bersaing yang dimulai dengan kualitas gizi sejak dini.
Kemudian, dilanjutkan dengan peningkatan kapasitas dengan menaikkan dana pendidikan dan kesehatan.
"Kita harus tingkatkan produktivitas, investasi besar-besaran untuk dana pendidikan dan dana kesehatan, kita harus belajar scinece, technology, engineering, mathmatics, agar bersaing dengan negara lain," katanya.
Dari situ, lanjut dia, lapangan kerja akan tercipta di mana pemerataan ekonomi akan terwujud.
Debat yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta ini menghadirkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden baik paslon nomor urut 01 maupun 02.
Berbagai tema yang diangkat dalam debat terakhir ini adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri.
Sebagaimana diketahui, Pemilu Presiden 2019 yang akan diselenggarakan pada 17 April diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Sarapan pagi tingkatkan kosentrasi belajar anak
Baca juga: Ahli gizi tekankan pentingnya menu sarapan beragam bagi anak
Baca juga: Sandi akan perhatikan gizi anak
"Banyak orang kurang beruntung, studinya satu dari anak tidak makan pagi," kata Prabowo dalam Debat Capres Kelima di Jakarta, Sabtu.
Prabowo mengatakan saat ini sudah mulai dilakukan sedekah susu di Provinsi DKI Jakarta untuk anak-anak sekolah dasar.
Untuk itu, Ia ingin meningkatkan peningkatan gizi kepada anak sekolah-sekolah kalau perlu hingga SMP dan SMA.
"Kita harus intervensi memberikan susu sebagai makan pagi dari SD, SMP sampai SMA," katanya.
Ia mengatakan generasi bangsa harus mampu bersaing yang dimulai dengan kualitas gizi sejak dini.
Kemudian, dilanjutkan dengan peningkatan kapasitas dengan menaikkan dana pendidikan dan kesehatan.
"Kita harus tingkatkan produktivitas, investasi besar-besaran untuk dana pendidikan dan dana kesehatan, kita harus belajar scinece, technology, engineering, mathmatics, agar bersaing dengan negara lain," katanya.
Dari situ, lanjut dia, lapangan kerja akan tercipta di mana pemerataan ekonomi akan terwujud.
Debat yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta ini menghadirkan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden baik paslon nomor urut 01 maupun 02.
Berbagai tema yang diangkat dalam debat terakhir ini adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri.
Sebagaimana diketahui, Pemilu Presiden 2019 yang akan diselenggarakan pada 17 April diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Sarapan pagi tingkatkan kosentrasi belajar anak
Baca juga: Ahli gizi tekankan pentingnya menu sarapan beragam bagi anak
Baca juga: Sandi akan perhatikan gizi anak
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019