Jakarta (ANTARA) - Salah satu diaspora Indonesia di Kuwait, Utary Suhardiman (25), menyempatkan diri untuk cuti kerja setengah hari demi mengikuti pemilihan umum di Kedutaan Besar RI di Kuwait City pada Jumat (12/4).
Utary, pramugari maskapai Kuwait Jazeera Airways, yang dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu, mengatakan ia telah meminta izin cuti setengah hari ke atasannya agar diizinkan pulang ke Kuwait saat pemilihan umum.
Satu hari sebelum pemilihan umum berlangsung, Utary mengatakan ia masih bertugas di Baku, Azerbaijan.
“Pagi saya terbang dari Baku ke Kuwait, untungnya masih dapat ikut pemilu,” kata Utary kepada ANTARA.
Utary mengaku sengaja meluangkan waktu untuk ikut pemilu karena memilih presiden dan anggota dewan merupakan hak sekaligus tanggung jawabnya sebagai warga negara Indonesia.
“Ini pertama kalinya saya memilih di luar negeri, jadi ikut pemilu ini bukti sikap cinta kepada tanah air,” kata dia.
Menurut Utary, pemilu di Kuwait berjalan cukup baik karena Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Kuwait City cukup aktif menghubungi warga negara Indonesia di Kuwait serta rutin mengadakan acara sosialisasi. Ia menambahkan sosialisasi pemilu di Kuwait telah dimulai sejak tahun lalu.
Selain panitia yang aktif, proses pemilihan juga berjalan cukup mudah karena pemilih dapat membawa salah satu dokumen yang disyaratkan, di antaranya fotokopi paspor, dan kartu identitas sebagai WNI yang tinggal di Kuwait.
“Sebelumnya, saya juga sudah daftar untuk memilih via internet, gunanya biar tidak harus mengantri panjang,” terang Utary.
Pemilu di Kuwait berlangsung dalam dua metode, yaitu melalui kotak suara keliling (KSK) pada 9 April dan mencoblos langsung di TPS pada 12 April.
Pemilu via kotak suara keliling diadakan di empat tempat di Kuwait, yakni Old Jahra Block 2, Khailan Block 9, Mahboulla Block 3, dan Mangaf Block 4.
Sementara itu, pemilihan di TPS terpusat di KBRI Kuwait di Daiya Block 1, Rashed Al Roumi Street pada 12 April mulai pukul 08.00 sampai dengan 18.00 waktu setempat (beda waktu 4 jam lebih lambat dari waktu Indonesia barat). Walaupun demikian, penghitungan suara tetap dilaksanakan secara serentak pada 17 April.
Utary, pramugari maskapai Kuwait Jazeera Airways, yang dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Sabtu, mengatakan ia telah meminta izin cuti setengah hari ke atasannya agar diizinkan pulang ke Kuwait saat pemilihan umum.
Satu hari sebelum pemilihan umum berlangsung, Utary mengatakan ia masih bertugas di Baku, Azerbaijan.
“Pagi saya terbang dari Baku ke Kuwait, untungnya masih dapat ikut pemilu,” kata Utary kepada ANTARA.
Utary mengaku sengaja meluangkan waktu untuk ikut pemilu karena memilih presiden dan anggota dewan merupakan hak sekaligus tanggung jawabnya sebagai warga negara Indonesia.
“Ini pertama kalinya saya memilih di luar negeri, jadi ikut pemilu ini bukti sikap cinta kepada tanah air,” kata dia.
Menurut Utary, pemilu di Kuwait berjalan cukup baik karena Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Kuwait City cukup aktif menghubungi warga negara Indonesia di Kuwait serta rutin mengadakan acara sosialisasi. Ia menambahkan sosialisasi pemilu di Kuwait telah dimulai sejak tahun lalu.
Selain panitia yang aktif, proses pemilihan juga berjalan cukup mudah karena pemilih dapat membawa salah satu dokumen yang disyaratkan, di antaranya fotokopi paspor, dan kartu identitas sebagai WNI yang tinggal di Kuwait.
“Sebelumnya, saya juga sudah daftar untuk memilih via internet, gunanya biar tidak harus mengantri panjang,” terang Utary.
Pemilu di Kuwait berlangsung dalam dua metode, yaitu melalui kotak suara keliling (KSK) pada 9 April dan mencoblos langsung di TPS pada 12 April.
Pemilu via kotak suara keliling diadakan di empat tempat di Kuwait, yakni Old Jahra Block 2, Khailan Block 9, Mahboulla Block 3, dan Mangaf Block 4.
Sementara itu, pemilihan di TPS terpusat di KBRI Kuwait di Daiya Block 1, Rashed Al Roumi Street pada 12 April mulai pukul 08.00 sampai dengan 18.00 waktu setempat (beda waktu 4 jam lebih lambat dari waktu Indonesia barat). Walaupun demikian, penghitungan suara tetap dilaksanakan secara serentak pada 17 April.
Pewarta: Azizah Fitriyanti, Genta Tenri
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019