Teknis pemilu rumit, masyarakat hanya pedulikan pilpres

Ini kata KPU DKI bagi pemilih sebelum ke TPS pada Rabu
Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti (kanan) saat menghadiri diskusi politik bersama lembaga kajian kebijakan independen PARA Syndicate di Jakarta, Kamis (11/4/2019). (Pamela Sakina)
Jakarta (ANTARA) - Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti mengatakan masyarakat cenderung tidak akan terlalu mempedulikan pemilihan lain selain presiden (pilpres) karena kerumitan teknis pemilu serentak 2019.

“Orang fokus pada pilpres, mereka cenderung berfikir setelah pilih presiden lalu selesai lah tidak terlalu peduli lagi pada pileg (pemilihan legislatif) dan lain-lain,” kata Ray saat menghadiri diskusi politik bersama lembaga kajian kebijakan independen PARA Syndicate di Jakarta, Kamis.

Pemilu 17 April 2019 akan diadakan serentak, dan akan ada lima kertas suara dengan warna yang berbeda.DPRD kabupaten/kota dengan warna hijau, DPRD Provinsi warna biru, DPR RI warna kuning, DPD RI warna merah, dan Presiden-Wakil Presiden warna abu-abu.

Sistem pemilu serentak ini tentu akan sangat berpengaruh pada partai-partai yang kurang populer. Ray mengatakan bahwa masyarakat akan cenderung memilih partai yang familiar saja karena terburu-buru saat berada di TPS.

“Kalaupun mereka mau pilih caleg juga menyulitkan, rata-rata kan satu meter ukurannya, membuka dan melipatnya susah, makanya menurut saya pemilih akan memilih partainya bukan calegnya, akan terlau rumit bila mereka harus mencari-cari nama calegnya, dengan TPS yang ramai seperti itu jadi mereka belum apa-apa sudah diteriaki dari luar ‘cepatin dong cepatin’,” ucap Ray.
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
PLN Babel kerahkan petugas siaga sukseskan pemilu Sebelumnya

PLN Babel kerahkan petugas siaga sukseskan pemilu

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024 Selanjutnya

KPU Kabupaten Boyolali fasilitasi pengguna kursi roda di simulasi pemungutan suara Pilkada 2024